Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional stabil karena antara penawaran (supply) dan permintaan (demand) masyarakat saat ini masih seimbang.
"Alhamdulillah, hasil pantauan kami di lapangan menyebutkan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional stabil," kata Kepala Bidang Pengendalian Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Kamis.
Hal itu disampaikan menyikapi harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional yang sudah mulai pada posisi stabil dibandingkan dengan ketika baru terjadi penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) dan bulan Maulid Nabi Muhammad SAW berakhir.
Misalnya, kata Sri, harga cabai rawit kini hanya Rp20.000 per kilogram, bawang merah Rp25.000 per kilogram, sedangkan bawang putih Rp20.000 per kilogram.
Sementara harga kebutuhan pokok yang disebut masih stabil seperti harga beras medium Rp8.500 per kilogram, beras premium Rp10.000 per kilogram, daging sapi murni Rp130.000 per kilogram dan daging ayam broiler Rp36.000 per kilogram hingga Rp37.000 per kilogram.
Selain itu, gula pasir Rp14.000 per kilogram, minyak goreng curah Rp14.000 per kilogram, minyak goreng kemasan Rp15.000 per liter, telur ayam broiler berkisar Rp45.000-Rp50.000 per 30 butir, serta kebutuhan pokok lainnya masih tetap normal.
"Harga telur, memang beda-beda karena ada ukuran kecil, sedang dan besar," katanya.
Lebih jauh Sri mengatakan, kendati harga kebutuhan pokok sudah stabil, namun kegiatan operasi pasar murah (OPM) berupa beras, minyak goreng, dan telur, yang dilaksanakan bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) masih tetap dilaksanakan.
"OPM tetap kami laksanakan di beberapa pasar pemantau inflasi, yakni di Pasar Mandalika, Pagesangan, dan Kebon Roek," katanya.
Lebih jauh Sri mengatakan, stabil-nya harga kebutuhan pokok saat ini juga dibantu dengan adanya kegiatan OPM serta bazar pasar rakyat yang digelar secara terus menerus dari bulan September sampai minggu kedua Oktober 2022 di enam kecamatan se-Kota Mataram.
Kegiatan kegiatan bazar pasar rakyat di enam kecamatan sebagai upaya mendekatkan layanan agar masyarakat bisa mendapatkan harga kebutuhan pokok sesuai harga distributor.
"Melalui bazar pasar murah, kita bisa memotong jalur distribusi menekan harga dan mengendalikan inflasi. Masyarakat bisa mendapatkan harga di bawah harga pasar," katanya.
"Alhamdulillah, hasil pantauan kami di lapangan menyebutkan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional stabil," kata Kepala Bidang Pengendalian Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Kamis.
Hal itu disampaikan menyikapi harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional yang sudah mulai pada posisi stabil dibandingkan dengan ketika baru terjadi penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) dan bulan Maulid Nabi Muhammad SAW berakhir.
Misalnya, kata Sri, harga cabai rawit kini hanya Rp20.000 per kilogram, bawang merah Rp25.000 per kilogram, sedangkan bawang putih Rp20.000 per kilogram.
Sementara harga kebutuhan pokok yang disebut masih stabil seperti harga beras medium Rp8.500 per kilogram, beras premium Rp10.000 per kilogram, daging sapi murni Rp130.000 per kilogram dan daging ayam broiler Rp36.000 per kilogram hingga Rp37.000 per kilogram.
Selain itu, gula pasir Rp14.000 per kilogram, minyak goreng curah Rp14.000 per kilogram, minyak goreng kemasan Rp15.000 per liter, telur ayam broiler berkisar Rp45.000-Rp50.000 per 30 butir, serta kebutuhan pokok lainnya masih tetap normal.
"Harga telur, memang beda-beda karena ada ukuran kecil, sedang dan besar," katanya.
Lebih jauh Sri mengatakan, kendati harga kebutuhan pokok sudah stabil, namun kegiatan operasi pasar murah (OPM) berupa beras, minyak goreng, dan telur, yang dilaksanakan bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) masih tetap dilaksanakan.
"OPM tetap kami laksanakan di beberapa pasar pemantau inflasi, yakni di Pasar Mandalika, Pagesangan, dan Kebon Roek," katanya.
Lebih jauh Sri mengatakan, stabil-nya harga kebutuhan pokok saat ini juga dibantu dengan adanya kegiatan OPM serta bazar pasar rakyat yang digelar secara terus menerus dari bulan September sampai minggu kedua Oktober 2022 di enam kecamatan se-Kota Mataram.
Kegiatan kegiatan bazar pasar rakyat di enam kecamatan sebagai upaya mendekatkan layanan agar masyarakat bisa mendapatkan harga kebutuhan pokok sesuai harga distributor.
"Melalui bazar pasar murah, kita bisa memotong jalur distribusi menekan harga dan mengendalikan inflasi. Masyarakat bisa mendapatkan harga di bawah harga pasar," katanya.