Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mendorong terwujudnya layanan pengasuhan anak yang berkualitas tinggi dan inklusif untuk meningkatkan jumlah perempuan masuk ke dunia kerja.
"Kita harus meningkatkan kesadaran seluruh sektor pembangunan bahwa partisipasi penuh dan efektif perempuan adalah kunci dari ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. Ini hanya bisa terjadi jika kita menghilangkan hambatan struktural yang melingkupi mereka, salah satunya dengan berinvestasi pada ekonomi perawatan," ujar Menteri Bintang Puspayoga dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Bintang Puspayoga menjelaskan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan di Indonesia masih tertinggal dibandingkan laki-laki. "TPAK perempuan Indonesia mengalami stagnasi selama sekitar 20 tahun," katanya.
Per Februari 2022, TPAK perempuan hanya 54 persen dibandingkan laki-laki yang sudah mencapai 84 persen. "Bagi perempuan yang mampu memasuki angkatan kerja, masalahnya terus berlanjut karena menghadapi berbagai diskriminasi dan ketidaksetaraan di tempat kerja," tutur dia.
Menurut Menteri Bintang, hal ini diakibatkan oleh beban pekerjaan perawatan tidak berbayar yang dipikul oleh perempuan. Padahal menurutnya, perempuan memiliki potensi untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional Indonesia.
Menteri PPPA menekankan investasi terhadap ekonomi perawatan dapat meningkatkan kemakmuran bagi perempuan maupun seluruh masyarakat. "Tidak hanya itu, layanan pengasuhan anak yang berkualitas tinggi dan inklusif akan meningkatkan kesehatan, kemampuan kognitif, dan psikososial anak yang pada akhirnya juga akan membuka jalan menuju generasi yang lebih berkualitas," kata Menteri Bintang.
Baca juga: Menteri PPPA dorong pelaku KDRT ditindak tegas
Baca juga: Menteri PPPA apresiasi Parade Kebaya Nusantara 2022
KemenPPPA dalam G20 Ministerial Conference on Women's Empowerment juga telah mengangkat isu ekonomi perawatan sebagai salah satu dari tiga fokus diskusi pada Agustus 2022 lalu. "Semua pihak dan sektor pembangunan harus bekerja sama. Mari kita bergandengan tangan untuk mempromosikan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja, termasuk dengan berinvestasi dalam ekosistem layanan pendidikan anak usia dini dan pengasuhan anak yang inklusif, universal, dan berkualitas tinggi," ujar Bintang Puspayoga.
"Kita harus meningkatkan kesadaran seluruh sektor pembangunan bahwa partisipasi penuh dan efektif perempuan adalah kunci dari ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. Ini hanya bisa terjadi jika kita menghilangkan hambatan struktural yang melingkupi mereka, salah satunya dengan berinvestasi pada ekonomi perawatan," ujar Menteri Bintang Puspayoga dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Bintang Puspayoga menjelaskan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan di Indonesia masih tertinggal dibandingkan laki-laki. "TPAK perempuan Indonesia mengalami stagnasi selama sekitar 20 tahun," katanya.
Per Februari 2022, TPAK perempuan hanya 54 persen dibandingkan laki-laki yang sudah mencapai 84 persen. "Bagi perempuan yang mampu memasuki angkatan kerja, masalahnya terus berlanjut karena menghadapi berbagai diskriminasi dan ketidaksetaraan di tempat kerja," tutur dia.
Menurut Menteri Bintang, hal ini diakibatkan oleh beban pekerjaan perawatan tidak berbayar yang dipikul oleh perempuan. Padahal menurutnya, perempuan memiliki potensi untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional Indonesia.
Menteri PPPA menekankan investasi terhadap ekonomi perawatan dapat meningkatkan kemakmuran bagi perempuan maupun seluruh masyarakat. "Tidak hanya itu, layanan pengasuhan anak yang berkualitas tinggi dan inklusif akan meningkatkan kesehatan, kemampuan kognitif, dan psikososial anak yang pada akhirnya juga akan membuka jalan menuju generasi yang lebih berkualitas," kata Menteri Bintang.
Baca juga: Menteri PPPA dorong pelaku KDRT ditindak tegas
Baca juga: Menteri PPPA apresiasi Parade Kebaya Nusantara 2022
KemenPPPA dalam G20 Ministerial Conference on Women's Empowerment juga telah mengangkat isu ekonomi perawatan sebagai salah satu dari tiga fokus diskusi pada Agustus 2022 lalu. "Semua pihak dan sektor pembangunan harus bekerja sama. Mari kita bergandengan tangan untuk mempromosikan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja, termasuk dengan berinvestasi dalam ekosistem layanan pendidikan anak usia dini dan pengasuhan anak yang inklusif, universal, dan berkualitas tinggi," ujar Bintang Puspayoga.