Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 Bintang Puspayoga menitipkan pesan kepada Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi agar terus melanjutkan upaya-upaya untuk menyelesaikan isu-isu perempuan dan anak.
"Perjalanan ini masih jauh dari sempurna. Masih banyak perempuan dan anak yang hidup dalam bayang-bayang kekerasan. Masih banyak perempuan dan anak hidup dalam bayang-bayang diskriminasi dan ketidakadilan," kata Bintang di acara Serah Terima Jabatan dan Pisah Sambut Menteri dan Wakil Menteri PPPA, di Jakarta, Senin.
Indonesia masih dihadapkan dengan tantangan yang sangat beragam dalam bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, ujarnya. Norma sosial, budaya, serta stereotipe gender masih menjadi isu besar yang berdampak luas terhadap perempuan dalam proses pembangunan.
Baca juga: Menteri PPPA Arifatul komitmen lanjutkan perjuangkan hak perempuan dan anak
Selama kepemimpinan Bintang Puspayoga sebagai Menteri PPPA, KemenPPPA telah melaksanakan berbagai program untuk menyelesaikan isu perempuan dan anak. Hal ini terbukti dengan telah menurunnya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, akses pendidikan dan kesehatan semakin terbuka, dan partisipasi perempuan di berbagai bidang semakin meningkat.
"Kalau kita bicara kekerasan, saya sampaikan menurun. Namun, hampir dua tahun ini memang tiada hari tanpa berita kekerasan. Ini tidak terlepas juga dari dampak masyarakat yang sudah berani speak up bahwa kekerasan itu tidak aib lagi, demikian juga dampak media sosial," kata Bintang Puspayoga.
Baca juga: Perempuan harus pintar dan mandiri
Pihaknya pun berharap perempuan Indonesia bisa semakin berdaya, memiliki kekuatan dan potensi untuk mengontrol hidup mereka, serta anak-anak Indonesia semakin terlindungi dari ancaman kekerasan maupun eksploitasi.
Dalam acara Serah Terima Jabatan dan Pisah Sambut Menteri dan Wakil Menteri PPPA, dilakukan "Penyerahan Memori Jabatan Menteri PPPA" kepada Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi.
Memori jabatan tersebut berisi laporan kegiatan yang telah dilakukan dan perkembangannya, serta pekerjaan rumah yang menanti untuk diselesaikan.*