Badung (ANTARA) - Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Bali berhasil menyelenggarakan Kejurda Remaja Pencak silat di pusat perbelanjaan modern Mal Bali Galeria di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, untuk memajukan dan melestarikan pencak silat.
"Kejurda Remaja IPSI Bali Tahun 2022 ini merupakan kejuaraan yang pertama kali dilaksanakan oleh IPSI Bali dengan kemasan dan nuansa berbeda karena diselenggarakan di mal. Hal ini dilakukan dengan harapan masyarakat luas bisa semakin mengenal seni pencak silat," ujar Ketua Umum IPSI Bali I Ketut Suiasa dalam keterangannya, Senin.
Ia mengatakan seni olahraga pencak silat yang merupakan warisan budaya adi luhur bangsa harus dilestarikan dan dikembangkan dengan berbagai upaya dan inovasi salah satunya dengan mengenalkannya di pusat keramaian masyarakat itu.
Selain itu, kejuaraan daerah yang dikhususkan untuk pesilat yang masuk dalam kelompok umur dari usia pra-remaja hingga remaja itu juga diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi warga untuk mengunjungi pusat perbelanjaan. "Ini menarik karena masyarakat yang datang ke mal bisa jalan-jalan serta berbelanja dengan menyaksikan daya tarik atraksi kegiatan olahraga pencak silat dari IPSI Bali," kata dia.
Ketut Suiasa yang juga menjabat Wakil Bupati Badung itu menambahkan pihaknya selalu berupaya dapat memberikan kontribusi positif dan produktif dalam rangka pembangunan bangsa Indonesia ini melalui generasi mudanya sejak dini.
Melalui penyelenggaraan kejuaraan yang mempertandingkan 58 nomor terdiri dari 48 nomor laga dan 10 nomor seni itu IPSI Bali juga berupaya menjaring bibit-bibit atlet muda potensial yang dapat mewakili Bali di kancah yang lebih tinggi.
Baca juga: Atlet pencak silat Lombok Timur rebut enam medali ajang FOP
Baca juga: Prajurit Kodam XIV wakili Indonesia kejuaraan silat Asia
Atlet potensial yang terjaring dari 309 orang atlet perwakilan sembilan kabupaten/kota se-Bali itu juga diharapkan dapat diterjunkan ke pekan Olahraga Nasional 2024 serta berbagai kejuaraan lainnya. "Kami ingin menyiapkan kaderisasi atlet- atlet sehingga kedepannya tidak terjadi stagnasi dari kualitas maupun kuantitas daripada atlet- atlet silat ini di daerah Provinsi Bali," ungkap dia.
Kedepannya IPSI Bali akan terus memberikan ruang kepada perguruan-perguruan pencak silat yang tergabung untuk diberikan kesempatan dan menampilkan atraksi- atraksi yang dimiliki. "Ini akan membangkitkan gelora semangat perguruan pencak silat yang tergabung di Bali," ujar Ketut Suiasa.
"Kejurda Remaja IPSI Bali Tahun 2022 ini merupakan kejuaraan yang pertama kali dilaksanakan oleh IPSI Bali dengan kemasan dan nuansa berbeda karena diselenggarakan di mal. Hal ini dilakukan dengan harapan masyarakat luas bisa semakin mengenal seni pencak silat," ujar Ketua Umum IPSI Bali I Ketut Suiasa dalam keterangannya, Senin.
Ia mengatakan seni olahraga pencak silat yang merupakan warisan budaya adi luhur bangsa harus dilestarikan dan dikembangkan dengan berbagai upaya dan inovasi salah satunya dengan mengenalkannya di pusat keramaian masyarakat itu.
Selain itu, kejuaraan daerah yang dikhususkan untuk pesilat yang masuk dalam kelompok umur dari usia pra-remaja hingga remaja itu juga diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi warga untuk mengunjungi pusat perbelanjaan. "Ini menarik karena masyarakat yang datang ke mal bisa jalan-jalan serta berbelanja dengan menyaksikan daya tarik atraksi kegiatan olahraga pencak silat dari IPSI Bali," kata dia.
Ketut Suiasa yang juga menjabat Wakil Bupati Badung itu menambahkan pihaknya selalu berupaya dapat memberikan kontribusi positif dan produktif dalam rangka pembangunan bangsa Indonesia ini melalui generasi mudanya sejak dini.
Melalui penyelenggaraan kejuaraan yang mempertandingkan 58 nomor terdiri dari 48 nomor laga dan 10 nomor seni itu IPSI Bali juga berupaya menjaring bibit-bibit atlet muda potensial yang dapat mewakili Bali di kancah yang lebih tinggi.
Baca juga: Atlet pencak silat Lombok Timur rebut enam medali ajang FOP
Baca juga: Prajurit Kodam XIV wakili Indonesia kejuaraan silat Asia
Atlet potensial yang terjaring dari 309 orang atlet perwakilan sembilan kabupaten/kota se-Bali itu juga diharapkan dapat diterjunkan ke pekan Olahraga Nasional 2024 serta berbagai kejuaraan lainnya. "Kami ingin menyiapkan kaderisasi atlet- atlet sehingga kedepannya tidak terjadi stagnasi dari kualitas maupun kuantitas daripada atlet- atlet silat ini di daerah Provinsi Bali," ungkap dia.
Kedepannya IPSI Bali akan terus memberikan ruang kepada perguruan-perguruan pencak silat yang tergabung untuk diberikan kesempatan dan menampilkan atraksi- atraksi yang dimiliki. "Ini akan membangkitkan gelora semangat perguruan pencak silat yang tergabung di Bali," ujar Ketut Suiasa.