Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram di Provinsi Nusa Tenggara Barat menyiapkan tim penanganan kasus gangguan ginjal akut pada anak supaya bisa merespons cepat setiap temuan kasus.
"Tim gabungan penanganan kasus gagal ginjal akut pada anak akan dibuat berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Mataram agar memiliki payung hukum yang kuat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram Usman Hadi di Mataram, Jumat.
Ia menjelaskan, tim gabungan yang mencakup perwakilan dari Dinas Kesehatan, rumah sakit, Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta kepolisian disiapkan untuk merespons dengan cepat setiap temuan kasus gangguan ginjal akut pada anak.
"Jadi begitu ada kasus kita bisa bergerak bersama melakukan penanganan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing," katanya.
Selain menyiapkan tim, Pemerintah Kota Mataram mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung penanganan gangguan ginjal akut pada anak, termasuk laboratorium kesehatan dan rumah sakit.
"Informasi yang kita terima, RSUD Kota Mataram menyatakan sudah siap fasilitas, alat medis, obat-obatan, dan SDM untuk penanganan pasien gagal ginjal akut anak," kata Usman.
Dia mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak di wilayah Kota Mataram.
"Sampai hari ini di Mataram belum ada kasus gagal ginjal anak dan semoga tidak pernah ada," katanya.
Menurut data Kementerian Kesehatan hingga 1 November 2022 ada 325 kasus gangguan ginjal akut pada anak di seluruh Indonesia dan 178 di antaranya menyebabkan kematian.
Kasus gangguan ginjal akut pada anak kebanyakan terjadi di DKI Jakarta. Provinsi lain yang kasus gangguan ginjal akut pada anaknya tergolong tinggi yakni Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
"Tim gabungan penanganan kasus gagal ginjal akut pada anak akan dibuat berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Mataram agar memiliki payung hukum yang kuat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram Usman Hadi di Mataram, Jumat.
Ia menjelaskan, tim gabungan yang mencakup perwakilan dari Dinas Kesehatan, rumah sakit, Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta kepolisian disiapkan untuk merespons dengan cepat setiap temuan kasus gangguan ginjal akut pada anak.
"Jadi begitu ada kasus kita bisa bergerak bersama melakukan penanganan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing," katanya.
Selain menyiapkan tim, Pemerintah Kota Mataram mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung penanganan gangguan ginjal akut pada anak, termasuk laboratorium kesehatan dan rumah sakit.
"Informasi yang kita terima, RSUD Kota Mataram menyatakan sudah siap fasilitas, alat medis, obat-obatan, dan SDM untuk penanganan pasien gagal ginjal akut anak," kata Usman.
Dia mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak di wilayah Kota Mataram.
"Sampai hari ini di Mataram belum ada kasus gagal ginjal anak dan semoga tidak pernah ada," katanya.
Menurut data Kementerian Kesehatan hingga 1 November 2022 ada 325 kasus gangguan ginjal akut pada anak di seluruh Indonesia dan 178 di antaranya menyebabkan kematian.
Kasus gangguan ginjal akut pada anak kebanyakan terjadi di DKI Jakarta. Provinsi lain yang kasus gangguan ginjal akut pada anaknya tergolong tinggi yakni Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.