Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia membangun sentral pengolahan sarang burung walet di depan Bandara Internasional Lombok untuk mendukung pengembangan sarang burung walet di Nusa Tenggara barat.
"Sentra gedung pengolahan sarang walet ini ditargetkan rampung tahun ini," Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah, Suhartono di Praya, Jumat.
Jika proyek tersebut sudah rampung, Kementerian akan melakukan serah terima pengelolaan dengan pemerintah daerah, sehingga ditargetkan untuk 2023 sentral pengolahan sarang burung walet ini bisa beroperasi.
"Mengingat saat ini pengerjaan bangunan tersebut sudah hampir rampung," katanya.
Proyek sentral sarang walet yang berada di jalan Bypas BIL tepatnya di belakang Rumah Mutiara Indonesia Lombok Tengah memang progres sudah 60 persen. Hanya saja, pihaknya memastikan pengerjaan tersebut akan rampung akhir tahun ini mengingat sisa yang 40 persen ini hanya dari bahan pabrikan.
“Jadi lokasi tersebut akan dijadikan tempat pengelolaan sarang burung walet. Sehingga ke depan semua sarang burung walet yang ada di Lombok Tengah akan dihimpun dan diolah menjadi berbagai macam produk yang kemudian dipusatkan di tempat itu,” katanya.
Ia mengatakan, anggaran bantuan dari pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 7 miliar dan ke depan sarang walet mentah juga bisa dibawa ke sentral pengolahan sarang walet ini. Kemudian ditempat itu, akan diolah untuk berbagai jenis makanan dan minuman. Sehingga para pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) juga direncanakan ada yang standby di lokasi itu untuk mengelola.
“Alat- alat untuk mengolah sarang walet menjadi makanan dan minuman juga akan datang. Dan ini semua dari pemerintah pusat, namun ke depan kita yang akan mengelola,” katanya.
Dengan adanya sentral pengolahan sarang walet ini, maka akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pengurangan angka pengangguran di daerah itu. Mengingat dengan adanya sentral sarang burung walet ini, tentu akan sangat banyak dibutuhkan tenaga untuk melakukan berbagai produksi yang bahan mentahnya dari sarang walet ini.
“Jadi nanti IKM yang khusus kaitan dengan walet yang akan menempati lokasi itu dan memang ke depan akan membutuhkan banyak tenaga kerja di sentral pengolahan sarang burung walet," katanya.
"Sentra gedung pengolahan sarang walet ini ditargetkan rampung tahun ini," Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah, Suhartono di Praya, Jumat.
Jika proyek tersebut sudah rampung, Kementerian akan melakukan serah terima pengelolaan dengan pemerintah daerah, sehingga ditargetkan untuk 2023 sentral pengolahan sarang burung walet ini bisa beroperasi.
"Mengingat saat ini pengerjaan bangunan tersebut sudah hampir rampung," katanya.
Proyek sentral sarang walet yang berada di jalan Bypas BIL tepatnya di belakang Rumah Mutiara Indonesia Lombok Tengah memang progres sudah 60 persen. Hanya saja, pihaknya memastikan pengerjaan tersebut akan rampung akhir tahun ini mengingat sisa yang 40 persen ini hanya dari bahan pabrikan.
“Jadi lokasi tersebut akan dijadikan tempat pengelolaan sarang burung walet. Sehingga ke depan semua sarang burung walet yang ada di Lombok Tengah akan dihimpun dan diolah menjadi berbagai macam produk yang kemudian dipusatkan di tempat itu,” katanya.
Ia mengatakan, anggaran bantuan dari pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 7 miliar dan ke depan sarang walet mentah juga bisa dibawa ke sentral pengolahan sarang walet ini. Kemudian ditempat itu, akan diolah untuk berbagai jenis makanan dan minuman. Sehingga para pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) juga direncanakan ada yang standby di lokasi itu untuk mengelola.
“Alat- alat untuk mengolah sarang walet menjadi makanan dan minuman juga akan datang. Dan ini semua dari pemerintah pusat, namun ke depan kita yang akan mengelola,” katanya.
Dengan adanya sentral pengolahan sarang walet ini, maka akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pengurangan angka pengangguran di daerah itu. Mengingat dengan adanya sentral sarang burung walet ini, tentu akan sangat banyak dibutuhkan tenaga untuk melakukan berbagai produksi yang bahan mentahnya dari sarang walet ini.
“Jadi nanti IKM yang khusus kaitan dengan walet yang akan menempati lokasi itu dan memang ke depan akan membutuhkan banyak tenaga kerja di sentral pengolahan sarang burung walet," katanya.