Jakarta (ANTARA) - Salah seorang importir dan juga merupakan diaspora Indonesia Butche Lie mengungkapkan bahwa karang hias dan sarang burung walet memiliki potensi pasar yang besar di Amerika Serikat.
Butche yang menjadi salah satu pembicara dalam webinar sekolah ekspor di Jakarta, Rabu, mengaku, sejak tahun 1994, dirinya telah sukses mengimpor dan mengelola ekspor ikan hias dan karang hias dari Indonesia ke Los Angeles (LA).
“Saya mulai ekspor-impor dari tahun 1994. Saya impor ikan dan karang hias, jadi agak unik sedikit. Saya mulai dari tahun 1994 sampai sekarang itu adalah barang yang saya impor,” kata Butche.
Diaspora di AS ini menuturkan dirinya memulai perjalanan bisnisnya dengan impor ikan dan karang hias dari Bali, khususnya dari Sawangan, dan menjadikannya sebagai barang unik yang didistribusikan ke berbagai kota di luar Los Angeles.
Selain karang hias, Butche juga mengatakan tingginya potensi pasar sarang burung walet. Dia mengaku memiliki teman yang mengelola sarang burung walet yang diimpor dari Indonesia.
Butche mengungkap bahwa produk ini menjadi makanan kaleng yang diminati di Amerika. Temannya yang bernama Jimmy, bahkan membuka pabrik di Los Angeles untuk mengelola sarang burung walet.
Butche menyaksikan bagaimana produk tersebut berhasil dijual di salah satu pusat perbelanjaan terbesar dengan sistem keanggotaan, memberikan gambaran positif terhadap keberhasilan produk ekspor dari Indonesia
“Jadi, kalau importir sudah masuk pusat perbelanjaan besar begitu, itu bagus. Saya melihat itu survive,” kata Butche.
Baca juga: Eksportir muda diimbau pahami kendala jalur logistik dunia
Baca juga: Kemendag: Makanan olahan hingga perhiasan potensial jadi ekspor utama
Sementara itu, Anggota Dewan Pendidikan Tinggi dan Mentor Sektor Ekspor Thomas Darmawan menilai potensi ekspor karang dan ikan hias dari Indonesia begitu besar. Namun, dia mengatakan bahwa persaingan dengan Singapura cukup tinggi dalam kegiatan ekspor tersebut.
“Ikan hias, karang, bunga laut maupun pasir dan lain lainnya memang bisa punya potensi. Saya pikir ini adalah salah satu potensi yang perlu di garap oleh eksportir muda,” kata Thomas.
Dia mengimbau agar karang yang diekspor nantinya dari Indonesia bukan termasuk dalam jenis karang yang dilindungi.
Selain itu, Thomas mengatakan bahwa sarang burung walet juga memiliki potensi besar, terutama jika dikelola dengan baik. Meskipun tantangan pencarian produk ini yang tidak mudah, potensinya sangat menjanjikan.
Thomas menekankan bahwa potensi sarang burung walet dapat dimanfaatkan oleh UKM untuk bersaing di pasar internasional.
Dia berharap dengan potensi ekspor ikan hias dan sarang burung walet yang begitu besar, dapat menciptakan peluang bagi eskportir muda dalam perdagangan di pasar internasional.
Baca juga: Perwakilan RI di Beijing: Sarang burung walet komoditas potensial 2024
Baca juga: Kemenkop UMK sebut produk organik jadi komoditas ekspor potensial 2024