Jakarta (ANTARA) - Penyanyi Melly Goeslaw tampil berbeda setelah menjalani tindakan medis bedah bariatrik, pembedahan yang memodifikasi saluran atau sistem pencernaan untuk membatasi aktivitas makan pasien serta menghilangkan rasa lapar.
Melly menjalani prosedur bedah bariatrik sleeve gastrectomy di mana lambungnya dipotong 85 persen sehingga lebih kecil. Dia menjadi tidak mudah lapar dan gampang kenyang, berat badannya yang tadinya mencapai 87 kilogram turun menjadi 64 kilogram.
Berat badan Melly naik semenjak melahirkan anak pertama dan kedua. "Waktu (band) Potret dulu 48 kilogram," kata Melly di konferensi pers bedah bariatrik, Jakarta, Jumat.
Setelah melahirkan anak pertama, beratnya naik. Dia kemudian mengikuti program menurunkan berat badan hingga bobotnya menjadi 53 kilogram. Beratnya naik lagi puluhan kilogram setelah melahirkan anak kedua. Setelah memutuskan untuk mengenakan kerudung, berat badannya pernah hampir mencapai 100 kilogram.
Olahraga, konsumsi obat minum sampai suntikan, bahkan bedah kosmetik untuk mengecilkan beberapa area tubuh pernah dia jalani. "Kalau turun 10 kilogram, naik 15 kilogram. Selalu punya laba," canda Melly.
Merasa khawatir berat badannya yang punya kecenderungan terus bertambah, Melly mendapatkan banyak saran dari teman-temannya yang kemudian merekomendasikan bedah bariatrik. Awalnya, ia ingin menjalani proses itu di Kuala Lumpur, Malaysia. Tapi rencana itu tertunda akibat pandemi COVID-19. Kemudian Melly memutuskan untuk menjalani prosedur itu di Indonesia saja. Ia menyadari perubahan tubuhnya yang drastis pasti akan diperbincangkan oleh publik.
"Kalau sukses, aku ingin yang ikut sukses dan 'terlihat' itu dokter Indonesia," ujar pemilik nama lengkap Melliana Cessy Goeslaw.
Keinginan Melly untuk menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan disebutnya sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang telah menganugerahkannya kehidupan penuh kesuksesan. Memiliki keluarga yang baik dan karir yang sukses, dia juga ingin menjalani hidup secara sehat untuk mengurangi risiko terkena penyakit.
Menjaga agar tubuh yang diberikan Sang Pencipta tetap sehat, itulah niat Melly dalam menjalani bedah bariatrik. "Aku ingin bikin ending hidupku enggak konyol," ujar putri Melky Goeslaw itu.
Komitmen Melly untuk hidup lebih sehat usai menurunkan berat badan juga berpengaruh terhadap kebiasaannya sehari-hari. Melly memutuskan untuk berhenti merokok dan menghindari begadang. Proses adaptasi usai operasi membuatnya tidak bisa makan dalam porsi besar. Setelah operasi, tekstur asupan makanan yang masuk ke tubuhnya tidak bisa sembarangan. Makanan yang masuk harus bertahap teksturnya. Dua pekan pertama ia menjalani diet cairan, disusul dengan bubur cair, bubur kental dan makanan biasa yang porsinya pun sedikit.
Berapa banyak makanan yang bisa dia konsumsi? "Porsi makanku nasi satu sendok makan, biar lebih lama prosesnya aku cubit-cubit pakai tangan," ungkap Melly yang kerap tidak bisa menghabiskan porsi tersebut bila diselingi dengan minum air.
Nafsu makan tetap ada, tapi lebih bisa dikontrol. Ia mengibaratkan nafsu makannya seakan punya rem yang pakem dan membuat Melly lebih bisa mengendalikan dan memilih-milih makanan yang akan disantap. Melly tahu dirinya kini lebih mudah kenyang, jadi secara otomatis dia tak lagi "kalap" dalam mengonsumsi berbagai hidangan. "Dulu kalau ada niat diet tapi makanan enak, pasti bilang 'besok saja'," tutur istri musisi Anto Hoed yang sama-sama anggota grup musik Potret.
Bedah bariatrik juga memberikan manfaat bagi pasien yang memiliki komorbid diabetes, hipertensi, dan efek dominonya karena bedah bariatrik dapat mengurangi bahkan menghilangkan risiko gangguan jantung dan ginjal, stroke, hingga kanker.
Baca juga: Pertama di Pulau Sumbawa, RSUD Asy-Syifa' punya dokter spesialis bedah plastik
"Sebelum operasi saat periksa kesehatan aku ketahuan diabetes, setelah bariatrik diabetesnya bagus," ujar Melly yang banyak menghasilkan lagu-lagu terkenal, termasuk lagu tema film layar lebar.
Penampilan yang baru membuat Melly kian bugar dan lebih lincah dan bertenaga saat manggung. Aksi loncat-loncat saat bernyanyi bisa dilakukan tanpa merasa sangat ngos-ngosan seperti dulu. Keputusan untuk berhenti merokok juga membuat proses bernyanyi lebih nyaman.
Menurut dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif RS Pondok Indah – Pondok Indah Dr. dr. Peter Ian Limas, Sp. B, SubSp. BDig, bedah bariatrik adalah alat untuk membantu orang-orang dengan berat badan berlebih.
Prosedur ini bukan jaminan seseorang akan tetap kurus bila tidak dibarengi dengan komitmen gaya hidup sehat. Dia memuji upaya Melly untuk betul-betul meninggalkan gaya hidup tidak sehat setelah menjalani bedah bariatrik.
Peter mengatakan para pasien bedah bariatrik rata-rata sudah bisa pulang ke rumah masing-masing pada hari kedua. Olahraga ringan juga bisa dilakukan, tapi dia tetap berpesan kepada pasien untuk tidak memaksakan diri bila dirasa tidak kuat.
Seperti operasi pada umumnya, pasien bedah bariatrik harus menjalani berbagai pemeriksaan untuk menentukan layak tidaknya seseorang menjalani prosedur bariatrik dan juga menjadi faktor penentu tindakan bedah bariatrik apa yang sesuai untuk dilakukan.
Baca juga: Kemenkes perbanyak prodi spesialis pemerataan dokter bedah
Pasien pun diimbau untuk menjalani diet rendah kalori (1.000 kilo kalori) selama sekitar dua minggu sebelum tindakan. Hal ini dilakukan untuk mengecilkan organ hati sehingga tidak menutupi lapang pandang ketika dilakukan tindakan bedah bariatrik.
Ia menganjurkan pasien untuk mengonsumsi protein agar tubuh tidak menggerogoti otot dan membuat pasien merasa lemas. "Ini juga mengubah kebiasaan makan, yang biasa makan karbohidrat beralih jadi protein," kata Peter.
Usai operasi, pasien bedah bariatrik juga belajar untuk membatasi makanan dan mengetahui batas kapasitas lambung. Sebisa mungkin makan secukupnya dan berhenti saat kenyang.
Melly menjalani prosedur bedah bariatrik sleeve gastrectomy di mana lambungnya dipotong 85 persen sehingga lebih kecil. Dia menjadi tidak mudah lapar dan gampang kenyang, berat badannya yang tadinya mencapai 87 kilogram turun menjadi 64 kilogram.
Berat badan Melly naik semenjak melahirkan anak pertama dan kedua. "Waktu (band) Potret dulu 48 kilogram," kata Melly di konferensi pers bedah bariatrik, Jakarta, Jumat.
Setelah melahirkan anak pertama, beratnya naik. Dia kemudian mengikuti program menurunkan berat badan hingga bobotnya menjadi 53 kilogram. Beratnya naik lagi puluhan kilogram setelah melahirkan anak kedua. Setelah memutuskan untuk mengenakan kerudung, berat badannya pernah hampir mencapai 100 kilogram.
Olahraga, konsumsi obat minum sampai suntikan, bahkan bedah kosmetik untuk mengecilkan beberapa area tubuh pernah dia jalani. "Kalau turun 10 kilogram, naik 15 kilogram. Selalu punya laba," canda Melly.
Merasa khawatir berat badannya yang punya kecenderungan terus bertambah, Melly mendapatkan banyak saran dari teman-temannya yang kemudian merekomendasikan bedah bariatrik. Awalnya, ia ingin menjalani proses itu di Kuala Lumpur, Malaysia. Tapi rencana itu tertunda akibat pandemi COVID-19. Kemudian Melly memutuskan untuk menjalani prosedur itu di Indonesia saja. Ia menyadari perubahan tubuhnya yang drastis pasti akan diperbincangkan oleh publik.
"Kalau sukses, aku ingin yang ikut sukses dan 'terlihat' itu dokter Indonesia," ujar pemilik nama lengkap Melliana Cessy Goeslaw.
Keinginan Melly untuk menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan disebutnya sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang telah menganugerahkannya kehidupan penuh kesuksesan. Memiliki keluarga yang baik dan karir yang sukses, dia juga ingin menjalani hidup secara sehat untuk mengurangi risiko terkena penyakit.
Menjaga agar tubuh yang diberikan Sang Pencipta tetap sehat, itulah niat Melly dalam menjalani bedah bariatrik. "Aku ingin bikin ending hidupku enggak konyol," ujar putri Melky Goeslaw itu.
Komitmen Melly untuk hidup lebih sehat usai menurunkan berat badan juga berpengaruh terhadap kebiasaannya sehari-hari. Melly memutuskan untuk berhenti merokok dan menghindari begadang. Proses adaptasi usai operasi membuatnya tidak bisa makan dalam porsi besar. Setelah operasi, tekstur asupan makanan yang masuk ke tubuhnya tidak bisa sembarangan. Makanan yang masuk harus bertahap teksturnya. Dua pekan pertama ia menjalani diet cairan, disusul dengan bubur cair, bubur kental dan makanan biasa yang porsinya pun sedikit.
Berapa banyak makanan yang bisa dia konsumsi? "Porsi makanku nasi satu sendok makan, biar lebih lama prosesnya aku cubit-cubit pakai tangan," ungkap Melly yang kerap tidak bisa menghabiskan porsi tersebut bila diselingi dengan minum air.
Nafsu makan tetap ada, tapi lebih bisa dikontrol. Ia mengibaratkan nafsu makannya seakan punya rem yang pakem dan membuat Melly lebih bisa mengendalikan dan memilih-milih makanan yang akan disantap. Melly tahu dirinya kini lebih mudah kenyang, jadi secara otomatis dia tak lagi "kalap" dalam mengonsumsi berbagai hidangan. "Dulu kalau ada niat diet tapi makanan enak, pasti bilang 'besok saja'," tutur istri musisi Anto Hoed yang sama-sama anggota grup musik Potret.
Bedah bariatrik juga memberikan manfaat bagi pasien yang memiliki komorbid diabetes, hipertensi, dan efek dominonya karena bedah bariatrik dapat mengurangi bahkan menghilangkan risiko gangguan jantung dan ginjal, stroke, hingga kanker.
Baca juga: Pertama di Pulau Sumbawa, RSUD Asy-Syifa' punya dokter spesialis bedah plastik
"Sebelum operasi saat periksa kesehatan aku ketahuan diabetes, setelah bariatrik diabetesnya bagus," ujar Melly yang banyak menghasilkan lagu-lagu terkenal, termasuk lagu tema film layar lebar.
Penampilan yang baru membuat Melly kian bugar dan lebih lincah dan bertenaga saat manggung. Aksi loncat-loncat saat bernyanyi bisa dilakukan tanpa merasa sangat ngos-ngosan seperti dulu. Keputusan untuk berhenti merokok juga membuat proses bernyanyi lebih nyaman.
Menurut dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif RS Pondok Indah – Pondok Indah Dr. dr. Peter Ian Limas, Sp. B, SubSp. BDig, bedah bariatrik adalah alat untuk membantu orang-orang dengan berat badan berlebih.
Prosedur ini bukan jaminan seseorang akan tetap kurus bila tidak dibarengi dengan komitmen gaya hidup sehat. Dia memuji upaya Melly untuk betul-betul meninggalkan gaya hidup tidak sehat setelah menjalani bedah bariatrik.
Peter mengatakan para pasien bedah bariatrik rata-rata sudah bisa pulang ke rumah masing-masing pada hari kedua. Olahraga ringan juga bisa dilakukan, tapi dia tetap berpesan kepada pasien untuk tidak memaksakan diri bila dirasa tidak kuat.
Seperti operasi pada umumnya, pasien bedah bariatrik harus menjalani berbagai pemeriksaan untuk menentukan layak tidaknya seseorang menjalani prosedur bariatrik dan juga menjadi faktor penentu tindakan bedah bariatrik apa yang sesuai untuk dilakukan.
Baca juga: Kemenkes perbanyak prodi spesialis pemerataan dokter bedah
Pasien pun diimbau untuk menjalani diet rendah kalori (1.000 kilo kalori) selama sekitar dua minggu sebelum tindakan. Hal ini dilakukan untuk mengecilkan organ hati sehingga tidak menutupi lapang pandang ketika dilakukan tindakan bedah bariatrik.
Ia menganjurkan pasien untuk mengonsumsi protein agar tubuh tidak menggerogoti otot dan membuat pasien merasa lemas. "Ini juga mengubah kebiasaan makan, yang biasa makan karbohidrat beralih jadi protein," kata Peter.
Usai operasi, pasien bedah bariatrik juga belajar untuk membatasi makanan dan mengetahui batas kapasitas lambung. Sebisa mungkin makan secukupnya dan berhenti saat kenyang.