Mataram (ANTARA) - 5 lagu tentang ibu wajib didengar pada Hari Ibu 22 Desember
Lima lagu tentang "ibu" layak didengar menjelang perayaan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2022 mendatang.
Antara NTB mengumpulkan 10 lagu tersebut termasuk dengan liriknya:
1. Ibu (Iwan Fals)
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku, anakmu
Ibuku sayang, masih terus berjalan
Walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah
Seperti udara
Kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas Ibu
Ibu
Ingin kudekap
Dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur
Bagai masa kecil dulu
Lalu doa-doa
Baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas Ibu?
Ibu
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku, anakmu
Ibuku sayang, masih terus berjalan
Walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah
Seperti udara
Kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas Ibu
Ibu
2. Bunda (Melly Goeslaw)
Kubuka album biru
Penuh debu dan usang
Kupandangi semua gambar diri
Kecil, bersih, belum ternoda
Pikirku pun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku
Kata mereka, diriku selalu dimanja
Kata mereka, diriku selalu ditimang
Nada-nada yang indah
Selalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku
Takkan jadi deritanya
Tangan halus dan suci
T'lah mengangkat tubuh ini
Jiwa-raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan
Kata mereka, diriku selalu dimanja
Kata mereka, diriku slalu ditimang
Oh, Bunda, ada dan tiada dirimu
'Kan selalu ada di dalam hatiku
Pikirku pun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku
Kata mereka, diriku selalu dimanja
Kata mereka, diriku selalu ditimang
Oh, Bunda, ada dan tiada dirimu
Kan selalu ada di dalam hatiku
3. Nyanyian Rindu Untuk Ibu (Ebiet G Ade)
Tubuhmu yang terbungkuk tersandar lemah
Di kursi kayu tua
Jemari kurus terkulai menggenggam pena
Engkau goreskan sajak
Sisa rambutmu perak tinggal segenggam
Terbaca pahit kerasnya perjalanan
Nampaknya ingin kautumpahkan seluruhnya
Di dalam puisi
Dari alis matamu terbentuk garis
Guratan kokoh jiwa
Angin yang deras menghempas tak kau hiraukan
Batinmu kuat bertahan
Meskipun raga semakin rapuh
Tak pernah risau selalu tersimpul senyum
Sepantasnyalah kujadikan suri teladan
Potret perjuangan
Oh oh oh ibu
Ada yang ingin kutanyakan padamu
Hasil panenan kemarau ini
Sesubur panen yang kita petik bersama
Oh oh oh ibu
Apa kabar sawah kita sepetak
Masih bisakah kita tanami
Atau terendam ditelan zaman
Setelah cucumu lahir aku lebih faham
Betapa beratnya
Membesarkan dan setia melindungi
Semua anak-anakmu
Kita yang slalu hidup sederhana
Kau sanggup mengasuh hingga kami dewasa
Dengarkanlah nyanyian yang aku peruntukkan
Buatmu ibu
Oh oh oh ibu
Ada yang ingin kutanyakan padamu
Hasil panenan kemarau ini
Sesubur panen yang kita petik bersama
Oh oh oh ibu
Apa kabar sawah kita sepetak
Masih bisakah kita tanami
Atau terendam ditelan zaman
4. Surat Untuk Ibu (Fiersa Basari)
Hujan malam ini membawaku pada kenangan
Tentang masa kecil, damai di dalam dekapanmu
Kau tak biarkan aku sedikit pun terluka
Meski harus kau korbankan dirimu sendiri
Kau bacakan lagi dongeng yang mengantarku tidur
Lalu kau tersenyum sambil menyembunyikan lelah
Kau tak pernah berhenti melakukan yang terbaik
Meski ku hanya bisa berjanji dan berjanji, oh
Ibu, aku rindu
Pada belaianmu
Pada nasehatmu yang mendamaikan jiwaku
Ibu, maafkan aku
Belum bisa beri yang terbaik
Kuharap kau tahu, kau segalanya
Aku yang terlalu manja
Merengek saat tak dituruti
Kau yang terlalu penyabar
Seakan akulah duniamu
Ibu, aku rindu
Pada belaianmu
Pada nasehatmu yang mendamaikan jiwaku
Ibu, maafkan aku
Yang selalu menyakiti hatimu
Andai kau tahu, kaulah segalanya
Oh, ibu, ku sungguh menyayangimu
5. Ku Rindu Ibu (Rizky Febian)
Sempat terfikirkan untuk mengakhiri perjalanan ini
Lelah yang membuat perasaan hilang seketika
Selalu ku mencoba untuk melabuhi perasaan ini
Inginnya kujujur untuk ungkapkan rasa
Sulit untuk diriku menerima semua
Inginnya kujujur untuk ungkapkan rasa
Betapa belum siapnya ku tanpamu
Haruskah terdiam lama
Ketika kau tak ada
Hingga menjadi debu
Hilang tak berbekas
Tapi kehilanganmu ternyata ku memburu
Harus melepas namun ku tak ingin
Ketika terlepas hanya tersisa penyesalan ini
Penyesalan ini, huu...
Tepukan ringan dipundakku menjadi penyemangat
Usapan rambutmu adalah bukti kasih
Meski ku tak sempat membalas itu semua
Kuyakin kau selalu memahami itu
Ibu, ibu, ibu maafkanlah atas perbuatanku
Ibu kumemohon maafkan atas kelakuan diriku
Yang tak pernah berbakti kepadamu
Yang lalaikan semuanya atas semua yang telah engkau berikan
Ibu, ibu, semoga kau selalu tenang di sana
Ku selalu mendoakan di setiap sujudku
Agar kau tahu betapa ku menyayangi dirimu
Agar kau tahu betapa sayangnya diriku
Walau kita tak lagi sama
Hanya ingin kuungkapkan
Ku rindu ibu
Berita Terkait
Gunung Ibu erupsi tiga kali pada Senin dini hari
Senin, 9 September 2024 7:13
Presiden teken UU KIA untuk hak keluarga di 1.000 hari pertama
Rabu, 3 Juli 2024 19:10
Hari Sabtu, Gunung Ibu dua kali erupsi
Minggu, 30 Juni 2024 5:34
Partisipasi publik penting susun peraturan pelaksana UU KIA
Kamis, 13 Juni 2024 6:08
RUU KIA mewujudkan negara hadir jamin kesejahteraan ibu dan anak
Selasa, 4 Juni 2024 18:52
Perempuan Indonesia harus berpendidikan dan logis
Senin, 25 Desember 2023 8:34
Tekan ego, PKK Mataram ajak ibu jadi sosok orang tua canggih
Jumat, 22 Desember 2023 11:13
Hari Selasa prakirakan cuaca berawan selimuti sebagian besar ibu kota provinsi
Selasa, 7 November 2023 7:33