Kupang (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas IIA Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Atambua mengkampanyekan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Indonesia lewat pembagian stiker untuk warga di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste.

"Pembagian stiker ini sengaja dilakukan agar masyarakat di wilayah perbatasan negara ini juga turut mengetahui semarak pelaksanaan KTT G20 yang berlangsung di Indonesia sebagai tuan rumah," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas IIA TPI Atambua KA Halim ketika dikonfirmasi dari Kupang, Senin, (14/11/2022).

Ia menjelaskan petugas Imigrasi membagikan ratusan stiker kepada masyarakat yang dijumpai di jalanan antara lain anak sekolah, aparat kepolisian, serta kalangan masyarakat lain dalam kegiatan jalan santai di Kota Atambua.

Halim menjelaskan meskipun kegiatan KTT G20 dipusatkan di Bali, namun NTT juga menjadi lokasi kegiatan acara sampingan G20 yang berlangsung di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Oleh karena itu masyarakat NTT, termasuk yang berada di wilayah perbatasan negara RI-Timor Leste juga perlu mengetahui kegiatan tersebut bahwa Indonesia menjadi tuan rumah dalam kegiatan besar yang melibatkan berbagai pemimpin dari negara-negara maju untuk membahas berbagai isu penting mengenai keberlangsungan peradaban dunia.

"Sehingga diharapkan dapat menumbuhkan rasa bangga masyarakat di perbatasan sebagai bagian dari warga Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya. Ia mengatakan rasa bangga tersebut dapat mendorong masyarakat di perbatasan untuk semakin mencintai NKRI serta terus berperan dalam membangun dan memajukan bangsa dan negara tercinta.

Baca juga: Imigrasi deportasi WNA ganggu ketertiban selama KTT G20
Baca juga: Eks WNI dan WNA bisa gunakan visa rumah kedua

"Kita ingin agar dengan peran Indonesia yang mampu menjadi tuan rumah dalam kegiatan sebesar KTT G20 ini dapat membawa optimisme baru bagi warga di perbatasan bahwa negara ini mampu menjadi negara maju dan bersaing dengan negara-negara lain," katanya.

 

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024