Lombok Tengah (ANTARA) - Bupati Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, H Lalu Pathul Bahri meminta semua tenaga kesehatan (nakes) meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam Peringatan Ke-58 Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2022.

"Momentum HKN ini bisa menjadi motivasi kita untuk berikhtiar meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Lombok Tengah," katanya saat apel peringatan HKN di halaman Kantor Bupati Lombok Tengah di Praya, Sabtu.

HKN Ke-58 2022 mengangkat tema Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku ini dipilih untuk menggambarkan bangkitnya semangat dan optimisme seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang secara bersama, bahu membahu dan bergotong royong dalam menghadapi situasi kesehatan di masa pandemi COVID-19.

"Sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas dan produktif agar kembali bangkit dan kembali sehat," katanya.

Ia mengatakan tantangan yang dihadapi sangat berat, semua negara, di seluruh dunia, sedang menghadapi ujian. Krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19 belum sepenuhnya pulih. Namun, di tengah tantangan yang berat, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini.

"Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi COVID-19," katanya.

Selain itu, Indonesia juga termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, dengan total 442 juta dosis vaksin telah disuntikkan sampai dengan Oktober 2022.
Meskipun begitu, tidak boleh lengah, karena sejak bulan Oktober telah mendeteksi adanya kenaikan kembali kasus COVID-19.

"Data kematian menunjukkan 4 dari 5 pasien meninggal belum divaksinasi booster," katanya.

Ia mengatakan proporsi pasien yang meninggal akibat COVID-19, 3 kali lebih banyak pada kelompok lansia dibandingkan dengan yang bukan lansia. Oleh karena itu, terus ingatkan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi dengan vaksin booster.

Meski dihadapkan pada prioritas penanganan COVID-19, pada saat yang sama pemerintah juga terus melakukan upaya penanganan masalah kesehatan lainnya yang merupakan program prioritas nasional, seperti penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Menurunkan angka stunting pada balita, memperbaiki pengelolaan jaminan kesehatan nasional (JKN).

"Meningkatkan kemandirian penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam negeri," katanya.

Pandemi juga menjadi momentum bagi pemerintah untuk terus berbenah, melakukan transformasi pada sistem kesehatan di tanah air.

Kemenkes saat ini sedang melakukan transformasi sistem kesehatan yang berfokus pada 6 pilar, untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri, produktif, dan berkeadilan, sekaligus sebagai bentuk kesiapan pemerintah dalam menghadapi masalah kesehatan di masa mendatang.

"Adapun fokus 6 pilar transformasi kesehatan adalah transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan," katanya.
 

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024