Chicago (ANTARA) - Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut kembali berada di bawah level psikologis 1.800 dolar AS, tertekan oleh greenback yang lebih kuat didorong spekulasi bahwa Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga lebih besar daripada yang diproyeksikan baru-baru ini.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, anjlok 28,30 dolar AS atau 1,56 persen menjadi ditutup pada 1.781,30 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi sesi di 1.822,90 dolar AS dan terendah sesi di 1.778,10 dolar AS.

Emas berjangka tergelincir 5,60 dolar AS atau 0,31 persen menjadi 1.809,60 dolar AS pada Jumat (2/12/2022), setelah melonjak 55,3 atau 3,14 persen menjadi 1.815,20 dolar AS pada Kamis (1/12/2022), dan merosot 3,80 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.759,90 dolar AS pada Rabu (30/11/2022).

Dolar menguat pada Senin (5/12/2022), setelah data menunjukkan bahwa aktivitas industri jasa-jasa AS secara tak terduga meningkat pada November, mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga lebih besar dari yang diperkirakan baru-baru ini.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, termasuk euro, yen dan pound sterling, naik 0,71 persen menjadi 105,2920 pada pukul 15.00 waktu setempat (2000 GMT). Indeks dolar telah jatuh 1,40 persen minggu lalu, dan 5,0 persen pada November, bulan terburuk sejak 2010. Meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah AS semakin menambah tekanan terhadap emas.

Baca juga: Saham Inggris finis di zona hijau, indeks menguat 0,15 persen
Baca juga: Saham Prancis ditutup melemah, Indeks merosot 0,67 persen

Data ekonomi yang dirilis pada Senin (5/12/2022) juga meredam emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pesanan baru AS untuk barang-barang manufaktur meningkat 1,0 persen pada Oktober setelah naik 0,3 persen pada September. Pertumbuhan tersebut juga lebih tinggi dari kenaikan sebesar 0,7 persen yang diharapkan para ekonom. Indeks jasa-jasa komposit dari Institute for Supply Management (ISM) meningkat menjadi 56,5 persen pada November, atau bertambah 2,1 poin dari 54,4 persen pada Oktober.

Indeks Aktivitas Bisnis PMI Jasa-jasa AS Global S&P akhir yang disesuaikan secara musiman tercatat 46,2 pada November, turun dari 47,8 pada Oktober, tetapi secara umum sejalan dengan perkiraan 'flash' yang dirilis sebelumnya sebesar 46,1.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 83,3 sen atau 3,58 persen, menjadi ditutup pada 22,417 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari merosot 19,10 dolar AS atau 1,86 persen, menjadi ditutup pada 1.007,50 dolar AS per ounce.
 
 

 

Pewarta : Apep Suhendar
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024