Jakarta (ANTARA) - Pelatih Kroasia Zlatko Dalic menyebut Brazil memiliki skuad yang "menakutkan" namun ia optimistis timnya bukanlah underdog pada laga perempatfinal melawan favorit Piala Dunia 2022 Qatar itu pada Jumat (9/12) nanti.
Kroasia, yang menjadi runner-up Piala Dunia 2018, mengalahkan Jepang lewat adu penalti pada laga 16 besar, Senin (5/12). Sang pelatih mengatakan pada Selasa bahwa dia bangga timnya menunjukkan karakteristik dan mentalitas hingga bisa sampai sejauh ini di Qatar, tapi ia menyadari Brazil akan menjadi lawan yang jauh berbeda.
"Brazil memiliki (lebih) dari 200 juta orang, penduduk kami hanya empat juta, jadi kami seperti pinggiran suatu kota di Brazil," kata Dalic dikutip AFP. "Ini akan menjadi pertandingan yang berbeda dari siapapun lawan yang telah kami hadapi sebelumnya karena Brazil suka bermain sepak bola.
"Apabila kami melihatnya secara realistis, Brazil adalah tim terbaik di turnamen ini, mereka memiliki pilihan pemain yang hebat-hebat, skuad yang hebat, ini menakutkan, jadi akan menjadi ujian yang sangat besar bagi kami." Dalic mengatakan melawan Brazil adalah laga terbaik di Piala Dunia ini.
"Mungkin kita lebih menginginkannya di final ketimbang di perempat final," ia menambahkan. "Kami ingin berupaya maksimal, kami tidak akan menyerah sebelum pertandingan. Kami Ingin menghadapi kualitas Brazil dengan apa yang kami miliki dan kami ingin bermain sepak bola melawan mereka."
Kroasia telah melakukan penyegaran ke dalam timnas mereka pada empat tahun terakhir sejak Piala Dunia sebelumnya, dengan hanya sejumlah pemain veteran yang tersisa, termasuk kapten Luca Modric dan pemain sayap Ivan Perisic.
Dalic mengatakan regenerasi itu seharusnya tidak dibandingkan dengan tim yang dikalahkan oleh Prancis pada final di Rusia karena mereka sebagian besar terdiri dari para pemain yang membela klub-klub elit. "Kami telah meraih hasil bersejarah setelah mendapat perak pada 2018 dan perunggu pada 1998, ini adalah hasil terbaik ketiga Kroasia di Piala Dunia," kata Dalic.
"Saya tidak akan membandingkannya dengan tim dari 2018, ketika Anda melihat para pemain kami waktu itu, mereka bermain untuk klub-klub seperti Barcelona, Inter, Juventus, Liverpool, Real Madrid tentunya. "Ketika Anda membandingkannya dengan yang sekarang, kami memiliki enam pemain dari divisi pertama Kroasia, ini adalah tim yang berbeda.
Baca juga: Piala Dunia : Belanda harus waspadai Alvarez saat lawan Argentina
Baca juga: Tim Spanyol tersingkir lewat adu penalti adalah cara "kejam"
"Tapi saya menyanjung generasi ini, karena mereka bermain sangat hebat." Brazil menghajar Korea Selatan 4-1 pada Senin lewat salah satu penampilan terbaik mereka di turnamen sejauh ini, tapi Dalic berpendapat timnya dapat memberi perlawanan terhadap juara lima Piala Dunia itu.
"Brazil adalah favorit, Anda bisa mengatakan mereka memiliki atmosfer yang sangat baik di tim, mereka memiliki para pemain top dunia, Neymar kembali dari cedera," kata Dalic. "Kami harus sangat pintar dalam pendekatan kami. Kami tidak boleh terlalu terbuka menghadapi Brazil, tapi kami juga tidak boleh santai. "Peluangnya bukan 50-50, tapi kami bukan underdog yang besar."
Kroasia, yang menjadi runner-up Piala Dunia 2018, mengalahkan Jepang lewat adu penalti pada laga 16 besar, Senin (5/12). Sang pelatih mengatakan pada Selasa bahwa dia bangga timnya menunjukkan karakteristik dan mentalitas hingga bisa sampai sejauh ini di Qatar, tapi ia menyadari Brazil akan menjadi lawan yang jauh berbeda.
"Brazil memiliki (lebih) dari 200 juta orang, penduduk kami hanya empat juta, jadi kami seperti pinggiran suatu kota di Brazil," kata Dalic dikutip AFP. "Ini akan menjadi pertandingan yang berbeda dari siapapun lawan yang telah kami hadapi sebelumnya karena Brazil suka bermain sepak bola.
"Apabila kami melihatnya secara realistis, Brazil adalah tim terbaik di turnamen ini, mereka memiliki pilihan pemain yang hebat-hebat, skuad yang hebat, ini menakutkan, jadi akan menjadi ujian yang sangat besar bagi kami." Dalic mengatakan melawan Brazil adalah laga terbaik di Piala Dunia ini.
"Mungkin kita lebih menginginkannya di final ketimbang di perempat final," ia menambahkan. "Kami ingin berupaya maksimal, kami tidak akan menyerah sebelum pertandingan. Kami Ingin menghadapi kualitas Brazil dengan apa yang kami miliki dan kami ingin bermain sepak bola melawan mereka."
Kroasia telah melakukan penyegaran ke dalam timnas mereka pada empat tahun terakhir sejak Piala Dunia sebelumnya, dengan hanya sejumlah pemain veteran yang tersisa, termasuk kapten Luca Modric dan pemain sayap Ivan Perisic.
Dalic mengatakan regenerasi itu seharusnya tidak dibandingkan dengan tim yang dikalahkan oleh Prancis pada final di Rusia karena mereka sebagian besar terdiri dari para pemain yang membela klub-klub elit. "Kami telah meraih hasil bersejarah setelah mendapat perak pada 2018 dan perunggu pada 1998, ini adalah hasil terbaik ketiga Kroasia di Piala Dunia," kata Dalic.
"Saya tidak akan membandingkannya dengan tim dari 2018, ketika Anda melihat para pemain kami waktu itu, mereka bermain untuk klub-klub seperti Barcelona, Inter, Juventus, Liverpool, Real Madrid tentunya. "Ketika Anda membandingkannya dengan yang sekarang, kami memiliki enam pemain dari divisi pertama Kroasia, ini adalah tim yang berbeda.
Baca juga: Piala Dunia : Belanda harus waspadai Alvarez saat lawan Argentina
Baca juga: Tim Spanyol tersingkir lewat adu penalti adalah cara "kejam"
"Tapi saya menyanjung generasi ini, karena mereka bermain sangat hebat." Brazil menghajar Korea Selatan 4-1 pada Senin lewat salah satu penampilan terbaik mereka di turnamen sejauh ini, tapi Dalic berpendapat timnya dapat memberi perlawanan terhadap juara lima Piala Dunia itu.
"Brazil adalah favorit, Anda bisa mengatakan mereka memiliki atmosfer yang sangat baik di tim, mereka memiliki para pemain top dunia, Neymar kembali dari cedera," kata Dalic. "Kami harus sangat pintar dalam pendekatan kami. Kami tidak boleh terlalu terbuka menghadapi Brazil, tapi kami juga tidak boleh santai. "Peluangnya bukan 50-50, tapi kami bukan underdog yang besar."