Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) Ali Patiwiri mengatakan enam perenang yang dicoret dari pemusatan latihan nasional (pelatnas) sudah meminta maaf.
"Mereka sudah menyampaikan surat permintaan maaf ke federasi atau PB PRSI, sekitar pekan lalu. Mereka menyesali apa yang telah dilakukan," kata Ali kepada ANTARA di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Jumat.
Sebelumnya, PB PRSI telah melakukan serangkaian tahapan setelah enam perenang yakni Erick Ahmad Fathoni, Joe Aditya Wijaya Kurniawan, Farrel Armandio Tangkas, Angel Gabriella Yus, Azzahra Permatahani, dan Flairene Candrea Wonomiharjo mangkir dari latihan pelatnas.
Setelah memberikan peringatan terakhir, keenam atlet tersebut tak kunjung merespon sehingga nama mereka dicoret dari pelatnas untuk SEA Games XXXII/2023 di Phnom Penh, Kamboja. Sejauh ini, lanjut Ali, PB PRSI belum memberikan respon terkait surat permohonan maaf dari keenam atlet tersebut.
"Kami belum memberikan respon, membalas, dan sebagainya. Kami saat ini sedang fokus pada event Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2022 pada 12-19 Desember," kata Ali. "Tetapi pada prinsipnya, mereka masih memiliki peluang untuk kembali ke pelatnas. Mereka akan berproses lagi," ujar Ali menuturkan.
Baca juga: PB PRSI umumkan sebanyak 23 atlet pelatnas renang 2022
Baca juga: Pembangunan kolam akuatik bertaraf internasional Garut mencapai 90 persen
Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua Umum PB PRSI Harlin Rahardjo di lokasi yang sama. Dia menyebut enam atlet yang dicoret itu adalah perenang potensial. "Memang sangat disayangkan atas kejadian beberapa waktu lalu. Tetapi mereka akan tetap mendapat kesempatan. Kami akan melihat hasil dari Indonesia Open Aquatic Championship 2022," ujar Harlin. Indonesia Open Aquatic Championship 2022, lanjut Harlin, bakal menjadi salah satu acuan dalam pembentukan timnas renang dalam menghadapi SEA Games Kamboja.
Keenam atlet yang dicoret pun bakal tampil memperkuat klub masing-masing karena IOAC 2022 juga merupakan Kejuaraan Renang Antar-Perkumpulan Se-Indonesia (KRAPSI) ke-43. Tercatat 125 klub bakal mengirimkan perwakilan untuk berlomba di sejumlah kategori yakni, KU-4 untuk usia 11 tahun ke bawah, KU-3 (12-13 tahun), KU-2 (14-15 tahun), KU-1 (16-18 tahun) dan kategori senior dengan usia 18 tahun ke atas.
Selain renang, IOAC juga akan melombakan disiplin polo air, loncat indah, dan renang artistik. Selain itu juga akan ada renang untuk master yang diikuti perenang senior berusia 27 hingga 85 tahun lebih.
"Mereka sudah menyampaikan surat permintaan maaf ke federasi atau PB PRSI, sekitar pekan lalu. Mereka menyesali apa yang telah dilakukan," kata Ali kepada ANTARA di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Jumat.
Sebelumnya, PB PRSI telah melakukan serangkaian tahapan setelah enam perenang yakni Erick Ahmad Fathoni, Joe Aditya Wijaya Kurniawan, Farrel Armandio Tangkas, Angel Gabriella Yus, Azzahra Permatahani, dan Flairene Candrea Wonomiharjo mangkir dari latihan pelatnas.
Setelah memberikan peringatan terakhir, keenam atlet tersebut tak kunjung merespon sehingga nama mereka dicoret dari pelatnas untuk SEA Games XXXII/2023 di Phnom Penh, Kamboja. Sejauh ini, lanjut Ali, PB PRSI belum memberikan respon terkait surat permohonan maaf dari keenam atlet tersebut.
"Kami belum memberikan respon, membalas, dan sebagainya. Kami saat ini sedang fokus pada event Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2022 pada 12-19 Desember," kata Ali. "Tetapi pada prinsipnya, mereka masih memiliki peluang untuk kembali ke pelatnas. Mereka akan berproses lagi," ujar Ali menuturkan.
Baca juga: PB PRSI umumkan sebanyak 23 atlet pelatnas renang 2022
Baca juga: Pembangunan kolam akuatik bertaraf internasional Garut mencapai 90 persen
Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua Umum PB PRSI Harlin Rahardjo di lokasi yang sama. Dia menyebut enam atlet yang dicoret itu adalah perenang potensial. "Memang sangat disayangkan atas kejadian beberapa waktu lalu. Tetapi mereka akan tetap mendapat kesempatan. Kami akan melihat hasil dari Indonesia Open Aquatic Championship 2022," ujar Harlin. Indonesia Open Aquatic Championship 2022, lanjut Harlin, bakal menjadi salah satu acuan dalam pembentukan timnas renang dalam menghadapi SEA Games Kamboja.
Keenam atlet yang dicoret pun bakal tampil memperkuat klub masing-masing karena IOAC 2022 juga merupakan Kejuaraan Renang Antar-Perkumpulan Se-Indonesia (KRAPSI) ke-43. Tercatat 125 klub bakal mengirimkan perwakilan untuk berlomba di sejumlah kategori yakni, KU-4 untuk usia 11 tahun ke bawah, KU-3 (12-13 tahun), KU-2 (14-15 tahun), KU-1 (16-18 tahun) dan kategori senior dengan usia 18 tahun ke atas.
Selain renang, IOAC juga akan melombakan disiplin polo air, loncat indah, dan renang artistik. Selain itu juga akan ada renang untuk master yang diikuti perenang senior berusia 27 hingga 85 tahun lebih.