Mataram, NTB (ANTARA) - Dinas Perindustrian (Disperin) Nusa Tenggara Barat (NTB) fokus mengembangkan sektor industri energi baru dan terbarukan (EBT), yang ramah lingkungan.
Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti di Mataram, Kamis, mengatakan sebagai wujud pengembangan energi terbarukan, pihaknya menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) prototipe lampu LED, kompor induksi, dan konversi motor berbahan bakar minyak ke motor listrik.
"Kegiatan itu diselenggarakan di kantor Dinas Perindustrian NTB yang melibatkan 10 orang peserta dengan latar belakang para pelaku usaha bengkel alat elektronik dan kendaraan, serta teknisi alat elektronik dan kendaraan," katanya.
Ia mengatakan kegiatan bimtek dipandu oleh empat orang anggota tim yang berasal dari Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi yang diketuai oleh Harun Al Rasyid.
Pada kesempatan pertama, Harun beserta timnya memaparkan tentang cara kerja dan komponen-komponen dari lampu LED, kompor induksi, dan motor listrik kepada para peserta.
Bimtek juga dirangkai dengan kegiatan pertemuan secara daring dengan perwakilan perusahaan Gamatrindo sebagai pelaku industri besar lampu LED yang sudah sukses beroperasi.
"Tujuan pertemuan daring ini diharapkan ada kerja sama dengan pelaku industri besar agar NTB bisa memproduksi lampu LED dengan brand NTB sendiri," ujarnya.
Nantinya, kata dia, pelaku industri besar atau perusahaan akan memasok komponen-komponen lampu LED kepada para pelaku industri kecil menengah (IKM) di NTB sebagai tempat perakitan produk lampu LED.
Setelah itu, nantinya, para IKM NTB diharapkan bisa memproduksi komponen-komponen lampu LED.
Nuryanti menambahkan bimtek dilanjutkan dengan konversi motor konvensional ke motor listrik dengan cara mengganti komponen mesin motor bahan bakar minyak dengan komponen mesin motor listrik yang terdiri atas dinamo sebagai penggerak dan controller untuk mengendalikan kendaraan.
Kendaraan motor bahan bakar minyak yang digunakan untuk kegiatan bimbingan teknis ini adalah kendaraan motor dinas yang terbengkalai dan tidak digunakan.
"Harapan ke depannya hal ini bisa diterapkan untuk kendaraan-kendaraan dinas yang terbengkalai lainnya dan para IKM inilah nantinya sebagai pelaku yang melakukan konversi kendaraan listrik," ucapnya.
Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti di Mataram, Kamis, mengatakan sebagai wujud pengembangan energi terbarukan, pihaknya menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) prototipe lampu LED, kompor induksi, dan konversi motor berbahan bakar minyak ke motor listrik.
"Kegiatan itu diselenggarakan di kantor Dinas Perindustrian NTB yang melibatkan 10 orang peserta dengan latar belakang para pelaku usaha bengkel alat elektronik dan kendaraan, serta teknisi alat elektronik dan kendaraan," katanya.
Ia mengatakan kegiatan bimtek dipandu oleh empat orang anggota tim yang berasal dari Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi yang diketuai oleh Harun Al Rasyid.
Pada kesempatan pertama, Harun beserta timnya memaparkan tentang cara kerja dan komponen-komponen dari lampu LED, kompor induksi, dan motor listrik kepada para peserta.
Bimtek juga dirangkai dengan kegiatan pertemuan secara daring dengan perwakilan perusahaan Gamatrindo sebagai pelaku industri besar lampu LED yang sudah sukses beroperasi.
"Tujuan pertemuan daring ini diharapkan ada kerja sama dengan pelaku industri besar agar NTB bisa memproduksi lampu LED dengan brand NTB sendiri," ujarnya.
Nantinya, kata dia, pelaku industri besar atau perusahaan akan memasok komponen-komponen lampu LED kepada para pelaku industri kecil menengah (IKM) di NTB sebagai tempat perakitan produk lampu LED.
Setelah itu, nantinya, para IKM NTB diharapkan bisa memproduksi komponen-komponen lampu LED.
Nuryanti menambahkan bimtek dilanjutkan dengan konversi motor konvensional ke motor listrik dengan cara mengganti komponen mesin motor bahan bakar minyak dengan komponen mesin motor listrik yang terdiri atas dinamo sebagai penggerak dan controller untuk mengendalikan kendaraan.
Kendaraan motor bahan bakar minyak yang digunakan untuk kegiatan bimbingan teknis ini adalah kendaraan motor dinas yang terbengkalai dan tidak digunakan.
"Harapan ke depannya hal ini bisa diterapkan untuk kendaraan-kendaraan dinas yang terbengkalai lainnya dan para IKM inilah nantinya sebagai pelaku yang melakukan konversi kendaraan listrik," ucapnya.