Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar temu bisnis (business matching) sektor otomotif domestik, guna mendorong pertukaran teknologi (transfer of technology) sehingga memacu daya saing industri tersebut di pasar internasional.
Acara yang digelar di Jakarta, Selasa tersebut mempertemukan pelaku industri perakitan dan penyedia komponen otomotif Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang ada di Indonesia.
"Kami berharap, adanya kolaborasi ini dapat mendorong pertumbuhan industri otomotif nasional serta dapat menjembatani industri perakitan untuk menemukan supplier dalam negeri dan menjadikan industri komponen Indonesia masuk dalam rantai pasok global,” ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Putu Juli Ardika di Jakarta, Selasa.
Dirinya mengatakan, saat ini Indonesia telah dijadikan sebagai negara tujuan utama basis produksi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) bagi jenama global, sehingga temu bisnis ini diharapkan bisa memperkuat kolaborasi antara produsen dalam negeri dan jenama dunia yang ada di Indonesia.
Seperti halnya produsen mobil asal China yakni BYD yang telah menyampaikan komitmen investasi dan produksi yang masing-masing sebesar Rp11,7 triliun, dan 150 ribu unit per tahun.
"Transfer teknologi ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan industri komponen nasional, sehingga dapat naik kelas dan berdaya saing di Global Value Chain (GVC)," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan dengan peningkatan kemampuan teknologi tersebut, industri komponen otomotif Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi pemasok domestik, tetapi juga dapat berperan aktif dalam rantai pasok global, khususnya untuk industri kendaraan listrik.
Baca juga: Mobil listrik Chery OMODA E5 kawal atlet SBT
Oleh karena itu, Putu mengajak seluruh pihak, baik dari pemerintah, sektor industri, maupun pemangku kepentingan lainnya, untuk terus bersinergi dalam mendukung pengembangan industri otomotif, khususnya kendaraan listrik di Indonesia, demi mencapai visi bersama menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri otomotif global.
Pada acara business matching tersebut, hadir sebanyak 79 perusahaan yang berpartisipasi menjadi peserta. Dalam sesi temu bisnis, digelar 1-on-1 meeting PT BYD Indonesia dengan grup-grup industri anggota asosiasi.