Miris!! Bayi tiga tahun di Dompu tewas ditembak kakak kandungnya

id Bayi Tewas Ditembak, Kurangnya Pengawasan Ortu,kakak kandung,senapan angin,kakak tembak adiknya

Miris!! Bayi tiga tahun di Dompu tewas ditembak kakak kandungnya

Ilustrasi (ANTARA/HO)

Dompu (ANTARA) - Seorang balita bernama Titi Cantika (3 thn) asal Dusun Ointala Atas, Desa Sorinomo, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) tewas karena ditembak dengan senapan angin jenis PCP oleh kakak kandungnya.

"Iya benar pelaku adalah kakak kandungnya yang berusia tujuh tahun. Kejadiannya terjadi saat keduanya ditinggal oleh kedua ortunya yang bernama, Rumiah (55 thn) dan Rabiah (47 thn)," ungkap Kapolsek Pekat IPTU Agus Tamin melalui Kasi Humas Polres Dompu AKP Zuharis dalam keterangan tertulisnya, Jumat.

Dikatakannya, kejadian itu terjadi pada Kamis pagi sekitar pukul 09.00 Wita, kemarin di pondok ladang jagung.

"Di pondok itu, senapan angin berisi peluru dibiarkan tergeletak begitu saja. Sang kakak bermain senapan tersebut. Tanpa sengaja menembak adiknya dan mengenai bagian kepala sebelah kiri korban,” jelas Zuharis.

Baca juga: Bayi umur tiga tahun di Bima tewas tenggelam di sungai

Mendengar suara senapan, lanjutnya, kedua ortu mereka langsung bergegas ke pondok dan mendapati putrinya dalam kondisi kritis bersimbah darah. Selanjutnya, korban dilarikan ke Puskesmas Nangakara. Karena keterbatasan alat medis, korban dirujuk ke RSUD Dompu.

“Nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 22.00 Wita,” paparnya.

Lebih lanjut Zuharis menuturkan, kematian Titi Cantika menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar.

"Ini menjadi peringatan keras akan pentingnya pengawasan terhadap anak. Lebih berhati-hati dalam dalam menyimpan benda berbahaya. Jangan pernah meremehkan potensi bahaya di sekitar anak-anak. Kelalaian bisa berujung maut,” bebernya.

Baca juga: Sakit hati, Seorang ibu kandung di Sumbawa tega buang bayinya ke sungai hingga tewas

Ia menegaskan, kejadian ini murni merupakan kecelakaan yang dipicu oleh kelalaian ortu korban dalam menyimpan senjata di lingkungan yang tidak aman untuk anak-anak.

Zuharis mengingatkan masyarakat, terutama para orang tua yang memiliki senapan angin, agar lebih berhati-hati dan bertanggung jawab.

“Senapan angin bukanlah mainan. Walau bukan senjata api, daya rusaknya tinggi dan bisa mematikan. Harus disimpan di tempat aman dan tak boleh dijangkau anak-anak,” imbuh Zuharis.

Baca juga: Kronologi ibu dan bayi tewas di kebun tebu hingga suami jadi tersangka
Baca juga: Seorang Ibu tega gigit anak kandungnya hingga tewas di Bima