Bulog serap 10.000 ton jagung petani Dompu mulai hari ini

id Perum Bulog, Serap Jagung Petani,petani dompu,jagung

Bulog serap 10.000 ton jagung petani Dompu mulai hari ini

Tampak beberapa truck pengangkut jagung antrian di depan Sentral Pengeringan Jagung/Corn Drying Center (CDC) milik Bulog di Desa Suka Damai, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, beberapa waktu lalu. (ANTARA/Ady Ardiansah)

Dompu (ANTARA) - Perusahaan Umum Badan urusan Logistik (Perum Bulog) menyerap 10.000 ton jagung petani Kabupaten Dompu mulai hari ini.

"Sebenarnya, serapannya dimulai kemarin (Kamis). Tapi karena tanggal merah, jadinya dimulai hari ini. Targetnya, 10.000 ton atau menyesuaikan kapasitas gudang yang tersedia," ungkap Kepala Bulog Cabang Bima Heri Sulistyo kepada ANTARA, Jumat.

Dikatakannya, jagung-jagung yang diserap tersebut nanti akan ditampung di tiga gudang yang telah disewakan Bulog di Kabupaten Dompu.

"Sudah kami siapkan tiga gudang sewa yang berada di Lanci, Kecamatan Manggelewa, Lepadi, Kecamatan Pajo dan Woja," jelasnya.

Baca juga: Bulog sewa gudang kapasitas 1.500 ton untuk serap jagung di Dompu

Heri menghimbau, untuk petani yang hendak menjual jagungnya, cukup berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan PPL di desanya.

"Nanti pihak Bhabinkamtibmas bersama PPL akan menginformasikan ke kami. Selanjutnya, tim kami akan langsung turun menyerap jagung petani dengan harga sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 5.500 per kg," paparnya.

"Untuk pembayarannya, setelah barang diterima di gudang dan biaya angkutan dibayarkan oleh Bulog. Artinya, petani murni menerima sesuai HPP dan tidak ada pemotongan," sambungnya.

Heri mengingatkan, untuk melancarkan dan tidak adanya hambatan selama serapan tersebut terjadi. Petani agar berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas.

"Aparat Kepolisian lah yang akan mengatur alur jadwal pengiriman ke gudang, sehingga tidak terjadi antrian panjang sampai berhari-hari," tandasnya.

Baca juga: Bupati Dompu beberkan kendala petani jagung tingkatkan produktivitas

Ia pun kembali menegaskan, jagung diserap tersebut jagung pipilan kering dengan kadar air (KA) maksimal 14 persen kemasan 70 kg dan. jahitan pakai mesin.

"Terkait jahitannya itu bisa di kerjasama dengan gapoktan yang punya sarana mesin jahit karung, " ucapnya.

Terakhir, ia mengklarifikasi terkait molornya penyerapan jagung petani selama ini.

Menurutnya, hal itu terjadi karena pihaknya harus menyiapkan gudang penampungan dan menyiapkan system penyerapan jagung di lapangan. Juga, disamakan pemahaman system pembelian dan kualitas yang diharapkan kepada mitra.

"Kami bermitra dengan Kepolisian di desa/kelurahan dan sesuai hasil sosialisasi di Polres Dompu beberapa hari lalu, Bhabinkamtibmas akan melakukan sosialisasi ke petani desanya masing-masing,” pungkasnya.

Baca juga: Bulog serap 3.000 ton jagung petani di Dompu
Baca juga: Bulog akan serap 9.000 ton jagung di Bima dan Dompu