Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) Nusa Tenggara Barat mengerahkan sebanyak 1.131 personel untuk siaga pengamanan pasokan listrik selama perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru Masehi 2023.

General Manager PLN NTB Sudjarwo, di Mataram, Selasa, mengatakan masa siaga ditetapkan mulai tujuh hari sebelum (H-7) perayaan Natal hingga tiga hari setelah (H+3) Tahun Baru 2023, yaitu mulai 19 Desember 2022 hingga 4 Januari 2023.

"Kami juga melakukan pembatasan terhadap pekerjaan terencana yang berpotensi mengganggu keamanan pasokan tenaga listrik, kecuali kondisi darurat atau perbaikan kerusakan peralatan yang jika tidak diperbaiki akan mempengaruhi keandalan," katanya.

Ia menyebutkan sebanyak 1.131 personel siaga Natal Tahun Baru di NTB, terdiri atas 432 personel di Pulau Lombok, 341 personel di wilayah Sumbawa, dan sebanyak 358 personel di wilayah Bima.

PLN NTB juga menyiapkan sebanyak 70 Posko Siaga yang berlokasi di unit PLN yang tersebar di Lombok, Sumbawa dan Bima. Untuk mendukung kinerja di lapangan, PLN membekali personel dengan peralatan pendukung meliputi 16 unit gardu bergerak, 22 unit genset, 3 unit crane, 9 unit UPS, 94 unit mobil dinas gangguan dan 50 unit motor dinas gangguan.

Tak hanya itu, lanjut Sudjarwo, pihaknya juga menyiagakan tiga tim pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB) yang terdiri atas, dua tim PDKB berjarak sebanyak 15 personel dan satu tim PDKB sentuh langsung dengan delapan personel guna mengantisipasi kondisi darurat.

"Adapun prioritas pengamanan kelistrikan selama Nataru akan dilakukan di beberapa titik lokasi penting seperti tempat ibadah, yaitu gereja, tempat pelayanan publik meliputi terminal, bandara, pelabuhan, hotel serta kantor pemerintahan yang terkait dengan pelayanan publik," ujarnya.

Baca juga: Tips listrik aman saat liburan Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Sri Mulyani: pemerintah terus dukung PLN listriki daerah 3T lewat PMN

Terkait dengan daya listrik tersedia, Sudjarwo mengatakan kecukupan daya mampu pembangkit dan sistem transmisi serta distribusi untuk Sistem Kelistrikan Lombok dan Sistem Kelistrikan Sumbawa dalam kondisi normal saat ini.

Kondisi beban puncak pada sistem kelistrikan Unit Induk Wilayah NTB mencapai 295 mega Watt (MW), dengan cadangan daya 189 MW. Jumlah tersebut relatif lebih tinggi sebesar 4,3 persen dibandingkan dengan periode Natal Tahun Baru 2021.

"Kecenderungan beban di perkotaan dan lokasi tujuan wisata lebih tinggi dikarenakan kegiatan perkantoran, niaga dan pariwisata telah normal kembali," ucapnya.

Pewarta : Awaludin
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024