Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin membuka Konferensi Islam Tingkat ASEAN Ke-2 di Hotel Hilton Bali, Nusa Dua, Bali, Kamis. Dalam sambutannya Wapres mengajak seluruh umat Islam di Indonesia maupun ASEAN untuk mengoptimalkan momentum konferensi dengan sebaik-baiknya. "Kiranya konferensi ini dapat semakin meneguhkan posisi umat di kancah global," kata Wapres di Bali.
Dia mengharapkan perhelatan konferensi semakin menumbuhkan prospek, menguatkan kerja sama antarnegara, menumbuhkan prospek, sekaligus menguatkan kerja sama negara ASEAN dan Arab Saudi di berbagai aspek, terutama bidang pendidikan riset untuk mengakselerasi generasi unggul yang berdaya saing dan berakhlak mulia.
"Semoga konferensi melimpahkan berkah dan maslahat untuk bangsa, negara, dan masyarakat Islam Indonesia dan ASEAN. Yang utama, yaitu bagaimana kita membangun kembali agar umat Islam ASEAN dan dunia meraih kembali predikat 'khairu ummah', seperti yang pernah dimiliki umat pada masa awal di bawah pimpinan Rasulullah SAW," ujarnya.
Wapres kemudian secara resmi membuka Konferensi Islam Tingkat ASEAN Ke-2, "Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Konferensi Islam Tingkat ASEAN Ke-2 secara resmi saya nyatakan dibuka."
Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa'adi bersyukur atas diselenggarakannya Konferensi Islam Tingkat ASEAN Ke-2 di Bali. Menurutnya, pemilihan Bali sebagai tempat pertemuan memiliki alasan mendasar, selain Bali sebagai lokasi yang indah.
"Bali sebagai titik pertemuan masyarakat internasional dari berbagai penjuru dunia dengan watak masyarakat yang terbuka dan ramah. Keragaman tersebut diikuti masyarakat yang hidup berdampingan dalam perbedaan," ujarnya.
Dia mengatakan tema konferensi, yakni "khairu ummah" memiliki arti umat terbaik. Dia menekankan individu yang berhasil mempraktikkan moderasi beragama akan menjadi umat terbaik karena mampu bersikap pertengahan dan adil dalam berpandangan.
Menurutnya, "khairu ummah" akan terwujud, salah satunya dengan saling menghormati dan menyayangi. "'Khairu ummah' adalah mereka yang paling besar rasa kasih sayangnya ke sesama umat manusia," kata dia.
Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Islam Tingkat ASEAN Ke-2 yang merupakan kerja sama antara Kementerian Agama RI dan Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi.
Konferensi dijadwalkan berlangsung pada 22-23 Desember 2022 di Bali dan diikuti sekitar 140 peserta dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Filipina, Laos, Myanmar, Vietnam, Timor Leste, dan Arab Saudi.
Hadir pula sejumlah narasumber yang terdiri atas ulama, akademisi, dan pimpinan organisasi masyarakat Islam dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Kerajaan Arab Saudi.
Sejumlah materi yang dibahas dalam konferensi, yaitu "Menuju Umat Terbaik dalam Penguatan Kerja Dama dan Sinergitas", "Mewaspadai Ekstremitas dalam Beragama dan Berbudaya", "Tantangan Ormas Islam dalam Pemberdayaan Umat di Era Digital", "Merawat Harmoni Sosial dalam Masyarakat Plural", dan "Menuju Masyarakat Unggul Melalui Visi Pendidikan Islami".
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres buka Konferensi Islam Tingkat ASEAN di Bali
Dia mengharapkan perhelatan konferensi semakin menumbuhkan prospek, menguatkan kerja sama antarnegara, menumbuhkan prospek, sekaligus menguatkan kerja sama negara ASEAN dan Arab Saudi di berbagai aspek, terutama bidang pendidikan riset untuk mengakselerasi generasi unggul yang berdaya saing dan berakhlak mulia.
"Semoga konferensi melimpahkan berkah dan maslahat untuk bangsa, negara, dan masyarakat Islam Indonesia dan ASEAN. Yang utama, yaitu bagaimana kita membangun kembali agar umat Islam ASEAN dan dunia meraih kembali predikat 'khairu ummah', seperti yang pernah dimiliki umat pada masa awal di bawah pimpinan Rasulullah SAW," ujarnya.
Wapres kemudian secara resmi membuka Konferensi Islam Tingkat ASEAN Ke-2, "Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Konferensi Islam Tingkat ASEAN Ke-2 secara resmi saya nyatakan dibuka."
Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa'adi bersyukur atas diselenggarakannya Konferensi Islam Tingkat ASEAN Ke-2 di Bali. Menurutnya, pemilihan Bali sebagai tempat pertemuan memiliki alasan mendasar, selain Bali sebagai lokasi yang indah.
"Bali sebagai titik pertemuan masyarakat internasional dari berbagai penjuru dunia dengan watak masyarakat yang terbuka dan ramah. Keragaman tersebut diikuti masyarakat yang hidup berdampingan dalam perbedaan," ujarnya.
Dia mengatakan tema konferensi, yakni "khairu ummah" memiliki arti umat terbaik. Dia menekankan individu yang berhasil mempraktikkan moderasi beragama akan menjadi umat terbaik karena mampu bersikap pertengahan dan adil dalam berpandangan.
Menurutnya, "khairu ummah" akan terwujud, salah satunya dengan saling menghormati dan menyayangi. "'Khairu ummah' adalah mereka yang paling besar rasa kasih sayangnya ke sesama umat manusia," kata dia.
Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Islam Tingkat ASEAN Ke-2 yang merupakan kerja sama antara Kementerian Agama RI dan Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi.
Konferensi dijadwalkan berlangsung pada 22-23 Desember 2022 di Bali dan diikuti sekitar 140 peserta dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Filipina, Laos, Myanmar, Vietnam, Timor Leste, dan Arab Saudi.
Hadir pula sejumlah narasumber yang terdiri atas ulama, akademisi, dan pimpinan organisasi masyarakat Islam dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Kerajaan Arab Saudi.
Sejumlah materi yang dibahas dalam konferensi, yaitu "Menuju Umat Terbaik dalam Penguatan Kerja Dama dan Sinergitas", "Mewaspadai Ekstremitas dalam Beragama dan Berbudaya", "Tantangan Ormas Islam dalam Pemberdayaan Umat di Era Digital", "Merawat Harmoni Sosial dalam Masyarakat Plural", dan "Menuju Masyarakat Unggul Melalui Visi Pendidikan Islami".
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres buka Konferensi Islam Tingkat ASEAN di Bali