Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengimbau kepada semua sekolah di kota ini agar dapat membuat berbagai kegiatan positif di sekolah saat libur semester ganjil.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf Zain di Mataram, Kamis, mengatakan libur sekolah tidak berarti semua aktivitas di sekolah libur tapi alangkah baiknya diisi dengan kegiatan positif dengan melibatkan siswa.
"Semester ganjil ini anak-anak libur dua pekan, setidaknya satu pekan bisa digunakan untuk kegiatan positif di sekolah, miisalnya, pesantren kilat, atau kegiatan sosial, seni, budaya, lainnya," katanya.
Untuk saat ini, katanya, kegiatan pesantren kilat selama libur semester ganjil dilaksanakan di SMPN 10 dan SMPN 20 Mataram yang dikemas dalam tema pembinaan spiritual kemping.
"Harapannya, sekolah-sekolah bisa meniru praktek-praktek baik yang dilakukan sekolah lain," katanya.
Di sisi lain, Yusuf juga mengingatkan peran orang tua selama anak-anak libur adalah mengawasi aktivitas anak-anak di rumah untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan.
Termasuk dalam penggunaan gadget, orang tua hendaknya bisa membatasi sebab libur sekolah bukan berarti libur untuk belajar.
"Sebaliknya, di rumah anak-anak tetap belajar tentang banyak hal yang tidak didapat di sekolah bersama orang tua, keluarga, dan sanak saudaranya," katanya.
Sebelumnya, PAUD Umar Al Faruq pada Rabu (21/12) menggelar kegiatan "market day" untuk mengisi waktu jelang liburan sekolah dan menyambut Hari Ibu 22 Desember 2022.
Menurut Kepala PAUD Umar Al Faruq Denasty Megarany, kegiatan itu menjadi puncak tema semester satu program kurikulum merdeka dengan memamerkan dan menjual hasil karya anak-anak.
"Pembelajaran wirausaha ini kita kemas dalam program 'market day' untuk membangun jiwa wirausaha serta mengasah inovasi dan kreativitas anak sejak dini," katanya.*
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf Zain di Mataram, Kamis, mengatakan libur sekolah tidak berarti semua aktivitas di sekolah libur tapi alangkah baiknya diisi dengan kegiatan positif dengan melibatkan siswa.
"Semester ganjil ini anak-anak libur dua pekan, setidaknya satu pekan bisa digunakan untuk kegiatan positif di sekolah, miisalnya, pesantren kilat, atau kegiatan sosial, seni, budaya, lainnya," katanya.
Untuk saat ini, katanya, kegiatan pesantren kilat selama libur semester ganjil dilaksanakan di SMPN 10 dan SMPN 20 Mataram yang dikemas dalam tema pembinaan spiritual kemping.
"Harapannya, sekolah-sekolah bisa meniru praktek-praktek baik yang dilakukan sekolah lain," katanya.
Di sisi lain, Yusuf juga mengingatkan peran orang tua selama anak-anak libur adalah mengawasi aktivitas anak-anak di rumah untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan.
Termasuk dalam penggunaan gadget, orang tua hendaknya bisa membatasi sebab libur sekolah bukan berarti libur untuk belajar.
"Sebaliknya, di rumah anak-anak tetap belajar tentang banyak hal yang tidak didapat di sekolah bersama orang tua, keluarga, dan sanak saudaranya," katanya.
Sebelumnya, PAUD Umar Al Faruq pada Rabu (21/12) menggelar kegiatan "market day" untuk mengisi waktu jelang liburan sekolah dan menyambut Hari Ibu 22 Desember 2022.
Menurut Kepala PAUD Umar Al Faruq Denasty Megarany, kegiatan itu menjadi puncak tema semester satu program kurikulum merdeka dengan memamerkan dan menjual hasil karya anak-anak.
"Pembelajaran wirausaha ini kita kemas dalam program 'market day' untuk membangun jiwa wirausaha serta mengasah inovasi dan kreativitas anak sejak dini," katanya.*