Mataram (ANTARA) - Puluhan motor listrik yang tergabung dalam komunitas ROMLI atau Rombongan Motor Listrik, menggelar konvoi dari Kota Mataram menuju Pantai Senggigi (23/12), Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Konvoi yang diikuti oleh General Manager PLN NTB Sudjarwo, beserta para pegawai dan komunitas pengguna motor listrik di lingkungan PLN NTB ini bertujuan untuk lebih mengenalkan motor listrik ke masyarakat.
Salah satu pemilik motor listrik yang ikut dalam konvoi tersebut, Bayu Fatma, mengatakan bahwa motor listrik ini memiliki banyak nilai tambah pada saat digunakan.
Ia mengaku senang memakai motor listrik sebagai pilihannya berkendara dan juga tidak memungkiri ke depannya kendaraan listrik akan semakin banyak dijumpai di jalan-jalan.
"Banyak sekali keuntungan yang bisa saya dapatkan dari pemakaian motor listrik ini. Sangat nyaman, hemat, tanpa suara, ramah lingkungan. Memberikan saya pengalaman berkendara yang luar biasa," katanya.
Arif Budiman, yang juga tergabung dalam komunitas Romli juga menyampaikan hal serupa. Arif yang sudah menggunakan motor listrik dalam kesehariannya juga mengungkapkan kemudahan dan kenyamanan dalam mengendarai motor listrik
"Saya sudah mencoba naik motor listrik ini ke daerah dengan tanjakan yang cukup ekstrem, dan tidak ada masalah. Dipakai pada saat hujan pun juga aman karena sudah ada proteksinya," ujarnya.
Sementara itu, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram, Wiedhyarno Arief Wicaksono yang juga ikut dalam konvoi tersebut menjelaskan bahwa dengan mengusung konsep The New PLN 4.0, Unleashing Energy and Beyond, PLN telah bertransformasi dalam setiap lini proses bisnis menjadi lebih efisien.
Salah satunya melalui Romli, komunitas motor listrik yang dibesut oleh PLN UP3 Mataram yang akan menggiatkan upaya-upaya untuk mengkampanyekan penggunaan energi bersih, di antaranya melalui upaya electrifying lifestyle
"Data yang kami terima per bulan November 2022, penggunaan kendaraan listrik di pulau Lombok sudah mencapai 300 unit. Ini tentunya merupakan animo yang sangat bagus dan sejalan dengan nilai transformasi PLN yakni green, yang juga salah satu bentuk komitmen untuk mewujudkan Net Zero Emission tahun 2050 di NTB," ucap Wiedhy.
Ia juga mengatakan bahwa konvoi kendaraan listrik ini merupakan salah satu upaya PLN guna menumbuhkan iklim kendaraan listrik di pulau Lombok. Yang terbaru, PLN UP3 Mataram berinovasi dengan menghadirkan Pengisian Daya Baterai Kendaraan Listrik dengan Koin (Cak Kolis).
Cukup dengan 1000 rupiah, maka masyarakat dapat mengisi daya di motor listriknya selama 30 menit atau setara dengan 5 km perjalanan.
"Cak Kolis saat ini ada di kantor PLN UP3 Mataram. Kami harapkan 2-3 bulan ke depan akan ada 30 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum dengan Koin ini yang akan kita tempatkan di sepanjang jalan di pantai Senggigi, Lombok Barat hingga Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur," ujar Wiedhy.
Upaya untuk mengenalkan motor listrik dan infrastruktur pendukungnya merupakan tindak lanjut dari dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tanggal 8 Agustus 2019 tentang Percepatan Program kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk transportasi jalan yang kemudian ditindaklanjuti oleh PLN dengan pembangunan infrastruktur kendaraan listrik yakni Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
"PLN tentunya tidak akan bisa sendiri. Dukungan dan kolaborasi dengan stakeholder dan seluruh masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan visi NTB Gemilang," kata Wiedhy.
Konvoi yang diikuti oleh General Manager PLN NTB Sudjarwo, beserta para pegawai dan komunitas pengguna motor listrik di lingkungan PLN NTB ini bertujuan untuk lebih mengenalkan motor listrik ke masyarakat.
Salah satu pemilik motor listrik yang ikut dalam konvoi tersebut, Bayu Fatma, mengatakan bahwa motor listrik ini memiliki banyak nilai tambah pada saat digunakan.
Ia mengaku senang memakai motor listrik sebagai pilihannya berkendara dan juga tidak memungkiri ke depannya kendaraan listrik akan semakin banyak dijumpai di jalan-jalan.
"Banyak sekali keuntungan yang bisa saya dapatkan dari pemakaian motor listrik ini. Sangat nyaman, hemat, tanpa suara, ramah lingkungan. Memberikan saya pengalaman berkendara yang luar biasa," katanya.
Arif Budiman, yang juga tergabung dalam komunitas Romli juga menyampaikan hal serupa. Arif yang sudah menggunakan motor listrik dalam kesehariannya juga mengungkapkan kemudahan dan kenyamanan dalam mengendarai motor listrik
"Saya sudah mencoba naik motor listrik ini ke daerah dengan tanjakan yang cukup ekstrem, dan tidak ada masalah. Dipakai pada saat hujan pun juga aman karena sudah ada proteksinya," ujarnya.
Sementara itu, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram, Wiedhyarno Arief Wicaksono yang juga ikut dalam konvoi tersebut menjelaskan bahwa dengan mengusung konsep The New PLN 4.0, Unleashing Energy and Beyond, PLN telah bertransformasi dalam setiap lini proses bisnis menjadi lebih efisien.
Salah satunya melalui Romli, komunitas motor listrik yang dibesut oleh PLN UP3 Mataram yang akan menggiatkan upaya-upaya untuk mengkampanyekan penggunaan energi bersih, di antaranya melalui upaya electrifying lifestyle
"Data yang kami terima per bulan November 2022, penggunaan kendaraan listrik di pulau Lombok sudah mencapai 300 unit. Ini tentunya merupakan animo yang sangat bagus dan sejalan dengan nilai transformasi PLN yakni green, yang juga salah satu bentuk komitmen untuk mewujudkan Net Zero Emission tahun 2050 di NTB," ucap Wiedhy.
Ia juga mengatakan bahwa konvoi kendaraan listrik ini merupakan salah satu upaya PLN guna menumbuhkan iklim kendaraan listrik di pulau Lombok. Yang terbaru, PLN UP3 Mataram berinovasi dengan menghadirkan Pengisian Daya Baterai Kendaraan Listrik dengan Koin (Cak Kolis).
Cukup dengan 1000 rupiah, maka masyarakat dapat mengisi daya di motor listriknya selama 30 menit atau setara dengan 5 km perjalanan.
"Cak Kolis saat ini ada di kantor PLN UP3 Mataram. Kami harapkan 2-3 bulan ke depan akan ada 30 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum dengan Koin ini yang akan kita tempatkan di sepanjang jalan di pantai Senggigi, Lombok Barat hingga Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur," ujar Wiedhy.
Upaya untuk mengenalkan motor listrik dan infrastruktur pendukungnya merupakan tindak lanjut dari dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tanggal 8 Agustus 2019 tentang Percepatan Program kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk transportasi jalan yang kemudian ditindaklanjuti oleh PLN dengan pembangunan infrastruktur kendaraan listrik yakni Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
"PLN tentunya tidak akan bisa sendiri. Dukungan dan kolaborasi dengan stakeholder dan seluruh masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan visi NTB Gemilang," kata Wiedhy.