Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Bupati Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Lalu Pathul Bahri mengajak masyarakat untuk kembali menanam pohon dalam rangka melestarikan hutan dan mengantisipasi terjadinya bencana banjir dan tanah.
"Bencana banjir yang terjadi di wilayah selatan Lombok Tengah, khususnya Dusun Pasung merupakan akibat dampak dari penebangan pohon yang telah berlangsung sejak puluhan tahun yang lalu," katanya saat melakukan kunjungan ke lokasi terdampak banjir di Dusun Pasung, Desa Bangket Parak, Kecamatan Pujut di Praya, Rabu.
Dalam kunjungan ini, Bupati mengajak OPD, PDAM dan Bank NTB Syariah guna memantau kondisi lapangan serta menyalurkan bantuan sembako dan air bersih.
"Setelah melihat kondisi hutan kita di wilayah Selatan, kami merasa miris dan sangat prihatin karena saat ini anak cucu kita yang merasakan dampak bencana banjir. Penebangan pohon yang sangat masif puluhan tahun yang lalu, dampaknya baru terasa sekarang," katanya.
Oleh karena itu, Bupati mengajak OPD, perangkat desa, dan masyarakat untuk melakukan reboisasi agar bencana banjir tidak kembali terulang lagi.
"Tiang mengajak masyarakat agar mulai sadar dan kembali menanam pohon sehingga hutan kita kembali pada fungsinya. Jika tidak ingin terjadi lagi (banjir) maka kita harus lakukan reboisasi segera," katanya.
Ia juga mengimbau agar masyarakat bisa bergotong royong membersihkan tumpukan sampah yang menutupi saluran, sehingga air bisa mengalir kembali dengan lancar dan mengurangi dampak banjir.
"Masyarakat juga harus bekerja sama membersihkan tumpukan sampah dan lumpur yang menutupi saluran-saluran, kalau masih tumpukan kecil masyarakat bisa membersihkan secara mandiri, jangan tunggu menggunung sehingga memerlukan alat berat," katanya.
Ia mengatakan, bantuan sembako ini memang tidak seberapa, tapi yang terpenting adalah kebersamaan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
"Pak Kades buat pos jaga, sehingga kondisi banjir ini bisa terpantau, sehingga orang yang akan menyalurkan bantuan juga tahu lokasi mana yang sangat parah dan membutuhkan bantuan," katanya.
"Bencana banjir yang terjadi di wilayah selatan Lombok Tengah, khususnya Dusun Pasung merupakan akibat dampak dari penebangan pohon yang telah berlangsung sejak puluhan tahun yang lalu," katanya saat melakukan kunjungan ke lokasi terdampak banjir di Dusun Pasung, Desa Bangket Parak, Kecamatan Pujut di Praya, Rabu.
Dalam kunjungan ini, Bupati mengajak OPD, PDAM dan Bank NTB Syariah guna memantau kondisi lapangan serta menyalurkan bantuan sembako dan air bersih.
"Setelah melihat kondisi hutan kita di wilayah Selatan, kami merasa miris dan sangat prihatin karena saat ini anak cucu kita yang merasakan dampak bencana banjir. Penebangan pohon yang sangat masif puluhan tahun yang lalu, dampaknya baru terasa sekarang," katanya.
Oleh karena itu, Bupati mengajak OPD, perangkat desa, dan masyarakat untuk melakukan reboisasi agar bencana banjir tidak kembali terulang lagi.
"Tiang mengajak masyarakat agar mulai sadar dan kembali menanam pohon sehingga hutan kita kembali pada fungsinya. Jika tidak ingin terjadi lagi (banjir) maka kita harus lakukan reboisasi segera," katanya.
Ia juga mengimbau agar masyarakat bisa bergotong royong membersihkan tumpukan sampah yang menutupi saluran, sehingga air bisa mengalir kembali dengan lancar dan mengurangi dampak banjir.
"Masyarakat juga harus bekerja sama membersihkan tumpukan sampah dan lumpur yang menutupi saluran-saluran, kalau masih tumpukan kecil masyarakat bisa membersihkan secara mandiri, jangan tunggu menggunung sehingga memerlukan alat berat," katanya.
Ia mengatakan, bantuan sembako ini memang tidak seberapa, tapi yang terpenting adalah kebersamaan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
"Pak Kades buat pos jaga, sehingga kondisi banjir ini bisa terpantau, sehingga orang yang akan menyalurkan bantuan juga tahu lokasi mana yang sangat parah dan membutuhkan bantuan," katanya.