Kupang (ANTARA) - Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengimbau warga di sekitar kaki gunung tersebut untuk mewaspadai ancaman bahaya lahar terutama pada saat hujan.
“Saat ini potensi curah hujan sangat tinggi. Di puncak gunung juga cukup tinggi, karena itu diharapkan masyarakat yang rumahnya di bawah kaki gunung harus selalu waspada,” kata Kepala Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok Stanis Arakian saat dihubungi dari Kupang, Kamis.
Hal ini disampaikan Arakian berkaitan dengan upaya yang dilakukan oleh pihak pos pemantau Gunung Ile Lewotolok, mengingat saat ini potensi curah hujan sangat tinggi. Dia menjelaskan bahwa sejumlah desa yang perlu mewaspadai ancaman lahar dari puncak gunung adalah Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona.
"Mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya, maka masyarakat yang berada di sekitar gunung tersebut agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit," katanya.
Selain itu, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung agar mewaspadai ancaman bahaya lahar saat hujan. “Seluruh masyarakat maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi dari pihak yang berwenang,” kata dia.
Baca juga: Pendakian Gunung Rinjani Lombok per 1 Januari 2023 ditutup
Baca juga: Erupsi Gunung Kerinci berdampak retaknya bibir kawah
Menurut dia, sampai saat ini aktivitas vulkanik di gunung itu masih stabil, baik seismik maupun visual. Meskipun demikian, dia meminta masyarakat untuk tetap siaga karena perkembangan belakangan ini masih terjadi peningkatan vulkanik yg mengindikasikan ada suplai pasokan magma baru. “Untuk itu tetap siaga dan terus mengikuti rekomendasi dari pihak yang berwenang," kata dia.
“Saat ini potensi curah hujan sangat tinggi. Di puncak gunung juga cukup tinggi, karena itu diharapkan masyarakat yang rumahnya di bawah kaki gunung harus selalu waspada,” kata Kepala Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok Stanis Arakian saat dihubungi dari Kupang, Kamis.
Hal ini disampaikan Arakian berkaitan dengan upaya yang dilakukan oleh pihak pos pemantau Gunung Ile Lewotolok, mengingat saat ini potensi curah hujan sangat tinggi. Dia menjelaskan bahwa sejumlah desa yang perlu mewaspadai ancaman lahar dari puncak gunung adalah Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona.
"Mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya, maka masyarakat yang berada di sekitar gunung tersebut agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit," katanya.
Selain itu, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung agar mewaspadai ancaman bahaya lahar saat hujan. “Seluruh masyarakat maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi dari pihak yang berwenang,” kata dia.
Baca juga: Pendakian Gunung Rinjani Lombok per 1 Januari 2023 ditutup
Baca juga: Erupsi Gunung Kerinci berdampak retaknya bibir kawah
Menurut dia, sampai saat ini aktivitas vulkanik di gunung itu masih stabil, baik seismik maupun visual. Meskipun demikian, dia meminta masyarakat untuk tetap siaga karena perkembangan belakangan ini masih terjadi peningkatan vulkanik yg mengindikasikan ada suplai pasokan magma baru. “Untuk itu tetap siaga dan terus mengikuti rekomendasi dari pihak yang berwenang," kata dia.