Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan jumlah penduduk Indonesia yang telah menerima vaksinasi dosis ketiga atau penguat mencapai 68,57 juta jiwa hingga 2 Januari 2023, pukul 12.00 WIB. Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Senin, mencatat jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan tiga dosis vaksin COVID-19 bertambah 33.831 orang, sehingga mencapai total 68.571.382 orang.
Dengan demikian, tercatat suntikan dosis penguat vaksin COVID-19 sudah diberikan kepada 29,23 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19 sebanyak 234.666.020 orang.
Sementara itu, penduduk yang mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19 bertambah 12.376 orang menjadi 174.784.256 orang atau setara 74,48 persen dari total sasaran.Sedangkan penerima dosis pertama bertambah 8.410 orang, sehingga jumlah keseluruhan mencapai 204.034.974 orang atau sudah diberikan kepada 86,92 persen dari total sasaran.
Untuk vaksinasi keempat, yang saat ini masih diperuntukkan bagi tenaga kesehatan dan kelompok lanjut usia ada penambahan 3.101 orang. Total 1.173.063 orang sudah menjalani vaksinasi dosis keempat.
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam Keterangan Pers Menteri terkait Rapat Terbatas (Ratas) Percepatan Penanganan Stunting hari ini mengatakan vaksinasi menjadi hal yang perlu terus ditingkatkan cakupannya pada 2023.
Vaksinasi menjadi tanggung jawab masyarakat dalam memberikan perlindungan pada diri sendiri maupun orang di sekitar dari risiko penularan COVID-19 menyusul intervensi pemerintah melalui kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah dicabut.
"Pemakaian masker dianjurkan untuk ruang tertutup yang sempit dan situasi kerumunan. Kami kembalikan kepada masyarakat, kalau merasa sehat dengan udara terbuka, silakan (tidak memakai masker)," katanya.
Baca juga: Tren kasus COVID-19 membaik dalam tiga pekan terakhir
Baca juga: 68,24 juta penduduk Indonesia sudah vaksin dosis ketiga
Menurut Budi, strategi transisi pandemi ke endemi disikapi pemerintah dengan mengurangi intervensi kesehatan masyarakat, tapi kesadaran masyarakat yang perlu ditingkatkan dengan cara mengukur diri sendiri.
"Presiden Joko Widodo menganjurkan partisipasi masyarakat penting, kalau merasa sehat. Saya sih kalau misalnya kerumunan dan ruang tertutup ada yang batuk, saya anjuran pakai masker," katanya.
Dengan demikian, tercatat suntikan dosis penguat vaksin COVID-19 sudah diberikan kepada 29,23 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19 sebanyak 234.666.020 orang.
Sementara itu, penduduk yang mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19 bertambah 12.376 orang menjadi 174.784.256 orang atau setara 74,48 persen dari total sasaran.Sedangkan penerima dosis pertama bertambah 8.410 orang, sehingga jumlah keseluruhan mencapai 204.034.974 orang atau sudah diberikan kepada 86,92 persen dari total sasaran.
Untuk vaksinasi keempat, yang saat ini masih diperuntukkan bagi tenaga kesehatan dan kelompok lanjut usia ada penambahan 3.101 orang. Total 1.173.063 orang sudah menjalani vaksinasi dosis keempat.
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam Keterangan Pers Menteri terkait Rapat Terbatas (Ratas) Percepatan Penanganan Stunting hari ini mengatakan vaksinasi menjadi hal yang perlu terus ditingkatkan cakupannya pada 2023.
Vaksinasi menjadi tanggung jawab masyarakat dalam memberikan perlindungan pada diri sendiri maupun orang di sekitar dari risiko penularan COVID-19 menyusul intervensi pemerintah melalui kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah dicabut.
"Pemakaian masker dianjurkan untuk ruang tertutup yang sempit dan situasi kerumunan. Kami kembalikan kepada masyarakat, kalau merasa sehat dengan udara terbuka, silakan (tidak memakai masker)," katanya.
Baca juga: Tren kasus COVID-19 membaik dalam tiga pekan terakhir
Baca juga: 68,24 juta penduduk Indonesia sudah vaksin dosis ketiga
Menurut Budi, strategi transisi pandemi ke endemi disikapi pemerintah dengan mengurangi intervensi kesehatan masyarakat, tapi kesadaran masyarakat yang perlu ditingkatkan dengan cara mengukur diri sendiri.
"Presiden Joko Widodo menganjurkan partisipasi masyarakat penting, kalau merasa sehat. Saya sih kalau misalnya kerumunan dan ruang tertutup ada yang batuk, saya anjuran pakai masker," katanya.