Sedikitnya 15 orang di Jakarta Selatan positif COVID-19

id COVID-19 ,Kesehatan Jakarta ,Protokol kesehatan ,Masker ,Kemenkes,jakarta selatan,postif covid-19

Sedikitnya 15 orang di Jakarta Selatan positif COVID-19

Arsip foto - Warga menggunakan masker saat berjalan di Jakarta, Jumat (8/11/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A (ANTARA)

Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 15 orang positif terjangkit COVID-19 pada 2025 di Jakarta Selatan berdasarkan "New All Record" (NAR) yang merupakan sistem database kesehatan milik Kementerian Kesehatan.

"Kami menerima laporan COVID-19 sebanyak 15 orang," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Yudi mengatakan, kasus COVID-19 di Jakarta Selatan (Jaksel) pada Januari sebanyak 14 orang dan satu orang pada bulan Mei 2025. Hingga awal Juni belum ditemukan kasus.

"Tidak terlihat ada peningkatan kasus," katanya.

Baca juga: Kemenkes keluarkan surat edaran waspada COVID-19

Angka ini terbilang menurun jika dibandingkan dengan tahun 2024 yang mencapai 743 orang terjangkit COVID-19.

Karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan guna mencegah penyebaran COVID-19.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) guna meningkatkan kewaspadaan terhadap COVID-19 maupun risiko wabah lainnya menyusul peningkatan angka COVID-19 pada sejumlah negara di Asia.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (31/5), Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes, Murti Utami mengatakan, memasuki minggu ke-12/2025 sampai saat ini, COVID-19 menunjukkan peningkatan pada beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.

Kemenkes Republik Indonesia (RI) mencatat terdapat temuan tujuh kasus COVID-19 di Indonesia.

Baca juga: Kemenkes menyiagakan fasilitas kesehatan antisipasi kenaikan COVID-19

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.