Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kelurahan Pejeruk Ampenan, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menggencarkan program pemanfaatan pekarangan dengan budidaya ikan air tawar jenis nila untuk meningkatkan konsumsi ikan sekaligus peningkatan pendapatan keluarga.
Lurah Pejeruk Mataram Lalu Bagus Afriady di Mataram, Kamis, mengatakan, budidaya ikan nila saat ini dilaksanakan di Lingkungan Pejeruk Abian sebanyak empat kepala rumah tangga.
"Warga yang memiliki halaman yang lumayan luas membuat kolam 5-6 kolam dengan ukuran tertentu, untuk memudahkan pemeliharaan ikan nila dari bibit," katanya.
Program pemanfaatan pekarangan melalui budidaya ikan air tawar tersebut bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram dengan melakukan pendampingan dan pembinaan kepada warga.
Termasuk untuk tahap awal budidaya, DKP memberikan bibit kepada masing-masing keluarga, kemudian mereka dibina bagaimana melakukan pembibitan, perawatan hingga panen.
"Kegiatan ini baru kita mulai tahun 2022, dan warga baru satu kali panen. Sekali panen mereka bisa menghasilkan hingga 50 kilogram," katanya.
Selain untuk konsumsi pribadi, sambungnya, ikan hasil panen juga dijual dengan harga sekitar Rp30.000 per kilogram sehingga dapat membantu ekonomi keluarga. "Sisa penjualan bisa dimanfaatkan lagi untuk budidaya selanjutnya agar bisa panen lagi per tiga bulan sekali," katanya.
Diharapkan, program budidaya ikan air tawar dengan pemanfaatan pekarangan ini bisa menjadi contoh untuk warga lainnya, sehingga dapat mendukung peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Dalam budidaya ini tujuan utamanya adalah memanfaatkan pekarangan rumah menjadi lebih produktif," katanya.
Lurah Pejeruk Mataram Lalu Bagus Afriady di Mataram, Kamis, mengatakan, budidaya ikan nila saat ini dilaksanakan di Lingkungan Pejeruk Abian sebanyak empat kepala rumah tangga.
"Warga yang memiliki halaman yang lumayan luas membuat kolam 5-6 kolam dengan ukuran tertentu, untuk memudahkan pemeliharaan ikan nila dari bibit," katanya.
Program pemanfaatan pekarangan melalui budidaya ikan air tawar tersebut bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram dengan melakukan pendampingan dan pembinaan kepada warga.
Termasuk untuk tahap awal budidaya, DKP memberikan bibit kepada masing-masing keluarga, kemudian mereka dibina bagaimana melakukan pembibitan, perawatan hingga panen.
"Kegiatan ini baru kita mulai tahun 2022, dan warga baru satu kali panen. Sekali panen mereka bisa menghasilkan hingga 50 kilogram," katanya.
Selain untuk konsumsi pribadi, sambungnya, ikan hasil panen juga dijual dengan harga sekitar Rp30.000 per kilogram sehingga dapat membantu ekonomi keluarga. "Sisa penjualan bisa dimanfaatkan lagi untuk budidaya selanjutnya agar bisa panen lagi per tiga bulan sekali," katanya.
Diharapkan, program budidaya ikan air tawar dengan pemanfaatan pekarangan ini bisa menjadi contoh untuk warga lainnya, sehingga dapat mendukung peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Dalam budidaya ini tujuan utamanya adalah memanfaatkan pekarangan rumah menjadi lebih produktif," katanya.