Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Rumah khusus (Rusus) yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai ditempati oleh warga yang terdampak pembangunan Sirkuit Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

"Jumlah warga yang telah menepati rumah relokasi itu sebanyak 61 kepala keluarga," kata Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lombok Tengah, Muhammad Rusdi di Praya, Selasa.

Ia mengatakan, pembangunan 120 unit rumah untuk merelokasi warga yang terkena dampak pembangunan Sirkuit Mandalika itu telah rampung. Namun, belum semua ditempati, karena saat ini sedang dikerjakan fasilitas sarana penunjang seperti akses jalan masuk dan air bersih.

"Kalau listrik telah rampung disiapkan, tinggal sarana penunjang lainnya yang terus dilengkapi," katanya.

Sebanyak 61 KK ini merupakan bagian dari 120 KK warga relokasi yang sebelumnya tinggal dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, namun tidak memiliki hak kepemilikan atas tanah.

Sebelum menempati hunian tetap ini, 120 KK tersebut tinggal di hunian sementara yang berada di HPL 94. Hunian tetap di Dusun Ngolang terdiri dari 120 unit rumah yang dibangun di atas lahan seluas 2 hektare.

Permanent resettlement terdiri dari 4 blok yaitu Blok A dengan 40 unit rumah, blok B dengan 51 unit rumah, Blok C dengan 12 unit rumah, dan Blok D dengan 17 unit rumah.

Hunian tetap Dusun Ngolang merupakan komitmen ITDC bersama Pemerintah Pusat yang dikoordinatori oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P), Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinas Perkim), Dinas Pariwisata, Dinas Pertanian, dan Dinas PUPR) untuk menyediakan penghidupan yang lebih layak bagi masyarakat relokasi KEK Mandalika.
 

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024