Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Negara Republik Indonesia menyiagakan ambulans antipeluru, ribuan personel, kendaraan taktis dan operasional yang dilengkapi fasilitas medis untuk membantu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menurunkan angka stunting nasional.

"Sesuai arahan dari Bapak Presiden dan juga perintah Bapak Kapolri, kami merespons untuk terlibat dalam upaya percepatan penurunan stunting," kata Komandan Korps Brimob Polri Komisaris Jenderal Polisi Anang Revandoko dalam keterangan tertulis dari BKKBN di Jakarta, Sabtu.

Anang menyatakan penyediaan ambulans melalui Korps Brigade Mobil (Brimob) itu memiliki tujuan membantu Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) BKKBN memasuki daerah rawan kamtibmas dan sulit dijangkau karena keterbatasan sarana transportasi.

Selain ambulans dan ribuan personel yang disiagakan, Polri juga sudah menyiapkan kendaraan operasional, seperti mobil pengubah air bersih dan mobil water treatment. Korps Brimob juga menyiagakan mobil dapur umum yang bisa dimodifikasi menjadi Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat)

Upaya lain guna mendukung percepatan penurunan stunting adalah menyiapkan ruang kendali operasi untuk memantau aktivitas dan penyebaran informasi terkait stunting di media arus utama dan media sosial selama 24 jam. Misalnya, pemantauan terkait protein hewani.

"Negara harus hadir untuk menyelesaikan persoalan masyarakat. Dalam hal ini aparat Polri, khususnya Brimob, harus masuk ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau sebab wilayah yang sulit dijangkau ini bisa menimbulkan gangguan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat)," jelas Anang.

Wakil Komandan Korps Brimob Inspektur Jenderal Polisi Setio Boedi Harso menambahkan dukungan yang diberikan Polri dalam upaya percepatan penurunan stunting itu menyangkut misi kemanusiaan.

Baca juga: BRIN ikut turunkan stunting di Bangli Bali
Baca juga: Brimob dan BKKBN jalin kerja sama penanganan "stunting"

Setio menyebutkan lebih dari 50 ribu personel Korps Brimob di seluruh Indonesia diterjunkan untuk membantu TPPS BKKBN mempercepat penurunan stunting di daerah. "Seluruh Komandan Satuan Brimob di seluruh Indonesia juga akan menjadi Bapak Asuh Anak Stunting," tambahnya.

Menurutnya, BKKBN juga akan dilibatkan dalam pelatihan fasilitator stunting yang khusus disiapkan Korps Brimob pada Februari mendatang. Deputi Bidang Advokasi dan Penggerakkan Informasi BKKBN Sukaryo Teguh Santoso mengapresiasi langkah institusi Polri dalam membantu mempercepat penurunan stunting.

"Stunting ini adalah kekurangan gizi kronis pada masa 1.000 hari pertama kehidupan. Oleh karena itu, dukungan dari Korps Brimob ini adalah upaya untuk mencegah stunting. Jangan sampai ada bayi lahir yang stunting," kata Teguh.



 


Pewarta : Hreeloita Dharma Shanti
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024