Jakarta (ANTARA) - PT Solusi Kemasan Digital Tbk atau PACK resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan saham dibuka turun 9,88 persen ke posisi Rp146 dari harga awal Rp162 per lembar saham.
Saham PACK berada di level tertinggi Rp160 per saham dan level terendah Rp146 per saham. Total frekuensi perdagangan 345 kali dengan volume perdagangan 7,52 juta saham dan nilai transaksi harian Rp1,10 miliar.
"Kami memproyeksikan bahwa kinerja keuangan PACK akan tetap konsisten menjaga pertumbuhan laba di tengah momentum positif pada prospek bisnis kemasan bagi UMKM,” kata Direktur Utama PACK Denny Winoto di Mainhall BEI, Jakarta, Rabu.
Dalam penawaran umum perdana (IPO) ini, perseroan melepas saham ke publik sebanyak 308 juta lembar senilai Rp10 atau setara 20,03 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Perseroan menetapkan harga penawaran umum senilai Rp162 per saham, sehingga dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp49,9 miliar. Secara bersamaan, perseroan menerbitkan sebanyak 61,6 juta Waran Seri I, yang mana setiap pemegang lima saham baru perseroan berhak untuk memperoleh satu waran.
Sedangkan, setiap satu waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan dengan harga pelaksanaan Rp350 per saham. Adapun, total penghimpunan dana dari penerbitan waran ini maksimal Rp21,56 miliar.
Dia mengungkapkan saham PACK mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 6,98 kali pada pelaksanaan offering yang berlangsung selama kurun 2-6 Februari 2023. "Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki minat besar terhadap PACK yang berfundamental baik dengan prospek bisnis positif," ujar Denny.
Baca juga: IHSG berpeluang menguat seiring pertumbuhan ekonomi
Baca juga: IHSG Senin dibuka mengarah melemah 32,91 poin
Dia melanjutkan sebesar 79 persen dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja, dan sisanya akan digunakan untuk belanja modal. Sementara itu, dana hasil pelaksanaan waran juga akan digunakan PACK sebagai modal kerja.
"Pencatatan saham PACK ini merupakan tonggak bagi perseroan untuk menuju level yang lebih tinggi dalam mentransformasi kemasan jutaan UMKM di Indonesia,” ujar Denny. BEI mencatat sudah ada 17 perusahaan yang sudah mencatatkan saham perdana pada tahun 2023 ini, sehingga total perusahaan tercatat mencapai 842 perusahaan hingga saat ini.
Saham PACK berada di level tertinggi Rp160 per saham dan level terendah Rp146 per saham. Total frekuensi perdagangan 345 kali dengan volume perdagangan 7,52 juta saham dan nilai transaksi harian Rp1,10 miliar.
"Kami memproyeksikan bahwa kinerja keuangan PACK akan tetap konsisten menjaga pertumbuhan laba di tengah momentum positif pada prospek bisnis kemasan bagi UMKM,” kata Direktur Utama PACK Denny Winoto di Mainhall BEI, Jakarta, Rabu.
Dalam penawaran umum perdana (IPO) ini, perseroan melepas saham ke publik sebanyak 308 juta lembar senilai Rp10 atau setara 20,03 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Perseroan menetapkan harga penawaran umum senilai Rp162 per saham, sehingga dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp49,9 miliar. Secara bersamaan, perseroan menerbitkan sebanyak 61,6 juta Waran Seri I, yang mana setiap pemegang lima saham baru perseroan berhak untuk memperoleh satu waran.
Sedangkan, setiap satu waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan dengan harga pelaksanaan Rp350 per saham. Adapun, total penghimpunan dana dari penerbitan waran ini maksimal Rp21,56 miliar.
Dia mengungkapkan saham PACK mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 6,98 kali pada pelaksanaan offering yang berlangsung selama kurun 2-6 Februari 2023. "Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki minat besar terhadap PACK yang berfundamental baik dengan prospek bisnis positif," ujar Denny.
Baca juga: IHSG berpeluang menguat seiring pertumbuhan ekonomi
Baca juga: IHSG Senin dibuka mengarah melemah 32,91 poin
Dia melanjutkan sebesar 79 persen dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk modal kerja, dan sisanya akan digunakan untuk belanja modal. Sementara itu, dana hasil pelaksanaan waran juga akan digunakan PACK sebagai modal kerja.
"Pencatatan saham PACK ini merupakan tonggak bagi perseroan untuk menuju level yang lebih tinggi dalam mentransformasi kemasan jutaan UMKM di Indonesia,” ujar Denny. BEI mencatat sudah ada 17 perusahaan yang sudah mencatatkan saham perdana pada tahun 2023 ini, sehingga total perusahaan tercatat mencapai 842 perusahaan hingga saat ini.