Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, melaporkan akses jalan jalur trans utara Pulau Flores di Kabupaten Ende terputus akibat peristiwa tanah longsor di daerah setempat.
"Kejadian longsor terjadi pada Sabtu pagi di Desa Tou yang mengakibatkan jalur trans utara Flores terputus total," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ende Maria Yasinta Sare ketika dihubungi dari Kupang, Sabtu. Ia menjelaskan ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Ende dan Kabupaten Sikka tersebut putus akibat longsor setelah hujan mengguyur wilayah setempat.
Di titik ruas jalan tersebut, kata dia, juga terdapat badan duiker turut amblas sepanjang enam meter dengan kedalaman sekitar 5 meter sehingga tidak bisa dilalui kendaraan. Yasinta Sare menjelaskan, upaya penanganan darurat seperti pembuatan jembatan darurat masih sulit dilakukan karena lokasi yang sempit dan longsor yang dalam. "Jadi cukup parah sehingga untuk saat ini akses jalan masih putus total," katanya.
Baca juga: Banjir dan tanah longsor di Manado: satu orang meninggal dan puluhan keluarga terdampak
Baca juga: TNI-Polri mengatasi banjir dan tanah longsor di jalan bypass Mandalika
Yasinta Sare menjelaskan ruas jalan tersebut berstatus jalan provinsi sehingga penanganan selanjutnya akan didukung dinas terkait di Pemerintah Provinsi NTT. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Ende dan Dinas PUPR Ende agar dampak kerusakan tersebut segera ditangani.
"Pihak Dinas PUPR provinsi juga sudah bersedia untuk perbaikan sehingga diharapkan kondisi ini tidak terlalu lama menghambat mobilisasi orang maupun kendaraan di jalur tersebut," katanya.
"Kejadian longsor terjadi pada Sabtu pagi di Desa Tou yang mengakibatkan jalur trans utara Flores terputus total," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ende Maria Yasinta Sare ketika dihubungi dari Kupang, Sabtu. Ia menjelaskan ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Ende dan Kabupaten Sikka tersebut putus akibat longsor setelah hujan mengguyur wilayah setempat.
Di titik ruas jalan tersebut, kata dia, juga terdapat badan duiker turut amblas sepanjang enam meter dengan kedalaman sekitar 5 meter sehingga tidak bisa dilalui kendaraan. Yasinta Sare menjelaskan, upaya penanganan darurat seperti pembuatan jembatan darurat masih sulit dilakukan karena lokasi yang sempit dan longsor yang dalam. "Jadi cukup parah sehingga untuk saat ini akses jalan masih putus total," katanya.
Baca juga: Banjir dan tanah longsor di Manado: satu orang meninggal dan puluhan keluarga terdampak
Baca juga: TNI-Polri mengatasi banjir dan tanah longsor di jalan bypass Mandalika
Yasinta Sare menjelaskan ruas jalan tersebut berstatus jalan provinsi sehingga penanganan selanjutnya akan didukung dinas terkait di Pemerintah Provinsi NTT. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Ende dan Dinas PUPR Ende agar dampak kerusakan tersebut segera ditangani.
"Pihak Dinas PUPR provinsi juga sudah bersedia untuk perbaikan sehingga diharapkan kondisi ini tidak terlalu lama menghambat mobilisasi orang maupun kendaraan di jalur tersebut," katanya.