Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat menyatakan petugas bersama aparat gabungan TNI-Polri saat ini masih fokus penanganan pascabanjir untuk membantu para korban banjir di Kecamatan Taliwang dan Brang Rea.

"Kami masih fokus pada penanganan pascabanjir," kata Kepala BPBD Sumbawa Barat  Abdul Hamid di Taliwang, Kamis.

Ia mengatakan banjir yang menerjang ratusan rumah warga maupun fasilitas umum tersebut saat ini telah surut, sehingga warga telah kembali ke rumah masing-masing untuk menangani lumpur bekas genangan banjir.

"Warga sudah kembali ke rumahnya sehingga kita masih fokus dalam penanganan pascabanjir," katanya.

Untuk bantuan kedaruratan seperti kebutuhan bahan pokok telah disalurkan, termasuk makanan siap saji kepada warga yang terdampak, sedangkan untuk kerugian material dan dampak banjir belum bisa dihitung, karena pihaknya masih fokus membantu warga membersihkan rumahnya.

"Data kerugian material dampak banjir belum kita hitung," katanya.

Sebelumnya, ia menyatakan jumlah warga yang terdampak banjir mencapai 10 ribu jiwa tersebar di Kecamatan Taliwang dan Brang Rea.

Namun, saat ini pihaknya tidak mendirikan pengungsian darurat karena sebagian warga mengungsi ke rumah panggung milik tetangga maupun keluarga.

"Warga mengungsi di rumah keluarganya dan tetangga. Ketinggian air saat ini sudah menurun dan arus lalulintas telah normal kembali," katanya.

Kepala BPBD NTB Ruslan Abdul Gani mengatakan banjir di Kabupaten Sumbawa Barat pada 13-14 Februari 2023 diakibatkan cuaca ekstrem, berupa curah hujan lebat sehingga air sungai meluap.

"Ini akibat cuaca ekstrem, yakni hujan lebat yang terjadi di hampir semua wilayah di NTB," ujarnya.

Ia menyebutkan terdapat sembilan desa atau kelurahan yang terdampak banjir di Kabupaten Sumbawa Barat, yakni Seminar Salit, Sapugara Bree, Tepas Sepakat, Tepas, Beru di Kecamatan Brang Rea, sedangkan di Kecamatan Taliwang, banjir melanda Tamekan, Sampir, Bugis, dan Menala.

"Total ada 2.952 kepala keluarga (KK) atau 11.808 jiwa yang terdampak banjir di Kabupaten Sumbawa Barat," ucapnya.

Ia mengungkapkan saat ini kebutuhan mendesak di lokasi banjir adalah peralatan, personel, terpal, selimut, makanan siap saji, air mineral, dan paket perlengkapan keluarga.

"Sampai saat ini air masih menggenangi rumah warga," katanya.

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024