Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, mengestimasikan anggaran untuk perbaikan jambatan di Desa Tumpak, Kecamatan Pujut, yang ambruk akibat diterjang banjir pada akhir 2022, mencapai Rp350 juta.
"Dari estimasi sementara, akan menelan anggaran sekitar Rp350 juta. Dana ini akan diambil melalui pergeseran dokumen pelaksana anggaran (DPA) 2023," kata Kepala Dinas PUPR Lombok Tengah, Lalu Rahardian di Praya, Jumat.
Ia mengatakan, saat ini jambatan Desa Tumpak yang merupakan akses menuju destinasi wisata Pantai Mawun tersebut sedang didesain, hingga memperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk dilakukan perbaikan permanen.
"Desain dan perkiraan anggaran ini yang akan menjadi dasar pengusulan untuk dilakukan penganggaran," katanya.
Perbaikan jambatan Desa Tumpak direncanakan dianggarkan dari pergeseran anggaran, karena jembatan ini ambruk pada Desember lalu, dan pada Desember proses penganggaran sudah ditutup, sehingga diupayakan ada pergeseran anggaran ini, dan angka yang dibutuhkan sekitar Rp350 juta.
"Jika sudah ada di DPA maka konsultan perencana akan turun untuk mengetahui detail sebagai pedoman untuk dilakukan pengerjaan jambatan yang menuju Pantai Mawun ini," katanya.
Saat ini masih dalam proses pergeseran anggaran dan diperkirakan pada Maret ini mulai proses tender untuk perbaikan jambatan tumpak tersebut. Meski proses tender diakui cukup lama bahkan bisa sampai dua bulan. Namun diperkirakan jambatan ini baru bisa dikerjakan sekitar Mei.
"Untuk jalan Tumpak ini sebenarnya di dokumen kami sudah mengusulkan perbaikan dari dana alokasi khusus (DAK), dan Tumpak ini salah satu dari sepuluh ruas yang telah diusulkan," katanya.
Sebenarnya ada peluang sepuluh ruas ini diterima, tapi dalam perjalanannya ternyata enam ruas dihapus dan yang disetujui hanya 4 ruas.
"Dari estimasi sementara, akan menelan anggaran sekitar Rp350 juta. Dana ini akan diambil melalui pergeseran dokumen pelaksana anggaran (DPA) 2023," kata Kepala Dinas PUPR Lombok Tengah, Lalu Rahardian di Praya, Jumat.
Ia mengatakan, saat ini jambatan Desa Tumpak yang merupakan akses menuju destinasi wisata Pantai Mawun tersebut sedang didesain, hingga memperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk dilakukan perbaikan permanen.
"Desain dan perkiraan anggaran ini yang akan menjadi dasar pengusulan untuk dilakukan penganggaran," katanya.
Perbaikan jambatan Desa Tumpak direncanakan dianggarkan dari pergeseran anggaran, karena jembatan ini ambruk pada Desember lalu, dan pada Desember proses penganggaran sudah ditutup, sehingga diupayakan ada pergeseran anggaran ini, dan angka yang dibutuhkan sekitar Rp350 juta.
"Jika sudah ada di DPA maka konsultan perencana akan turun untuk mengetahui detail sebagai pedoman untuk dilakukan pengerjaan jambatan yang menuju Pantai Mawun ini," katanya.
Saat ini masih dalam proses pergeseran anggaran dan diperkirakan pada Maret ini mulai proses tender untuk perbaikan jambatan tumpak tersebut. Meski proses tender diakui cukup lama bahkan bisa sampai dua bulan. Namun diperkirakan jambatan ini baru bisa dikerjakan sekitar Mei.
"Untuk jalan Tumpak ini sebenarnya di dokumen kami sudah mengusulkan perbaikan dari dana alokasi khusus (DAK), dan Tumpak ini salah satu dari sepuluh ruas yang telah diusulkan," katanya.
Sebenarnya ada peluang sepuluh ruas ini diterima, tapi dalam perjalanannya ternyata enam ruas dihapus dan yang disetujui hanya 4 ruas.