Mataram (ANTARA) - Ratusan warga Serewe, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, ramai-ramai mendatangi Polres Lotim untuk ikut diperiksa pasca penetapan tersangka kasus perusakan dan pembakaran Hotel Tamada.
Kedatangan warga ini dipicu adanya pemanggilan 25 orang warga untuk dimintai keterangan, ratusan warga inipun dari anak hingga orang tua datang dengan di angkut menggunakan mobil dalmas,
Lantaran warga tak ingin warganya diperiksa satu atau dua orang.
"Kami siap menjadi saksi dan diminta keterangan oleh pihak polisi, jangan hanya satu dua orang saja yang dipanggil untuk diperiksa," ungkap beberapa warga di Polres Lotim, Jumat (17/3).
Baca juga: Hotel di Srewe Lombok Timur dirusak dan dibakar ratusan massa
Baca juga: Polisi tetapkan seorang tersangka pembakaran hotel di Desa Serewe Lombok Timur
Sebelum warga ramai-ramai datang untuk meminta diperiksa polisi, Kapolres Lotim AKBP Hery Indra Cahyono,Sik,MH melakukan Jumat curhat ke wilayah Serewe, guna mendengar keluhan warga terkait kamtibmas.
Kesempatan tanya jawab dengan Kapolres, warga menyampaikan keluhannya terkait adanya warga Serewe yang ditetapkan menjadi tersangka. Termasuk adanya pemanggilan 25 orang untuk dimintai menjadi saksi.
Adanya pemanggilan puluhan warga ini, dinilai berdampak pada masyarakat yang dinilai dapat mengganggu kamtibmas.
Adanya permintaan ini, Kapolres memberikan sinyal dan mengakomodir keinginan warga yang ingin dimintai keterangan. Sepanjang warga datang dengan tertib dan damai serta diangkut menggunakan mobil Dalmas
"Adanya sinyal dari Kapolres, kami datang bersama ratusan warga, menggunakan mobil dalmas," sebut warga
Kapolres Lotim, AKBP Hery Indra Cahyono SIK MH didampingi Kasat reskrim Iptu M Fajri saat di konfirmasi, membenarkan adanya puluhan warga Serewe datang ke Polres meminta agar diperiksa juga, selain memintai keterangan 25 orang warga yang dipanggil untuk dimintai keterangannya.
"Kedatangan warga selain jumlah warga yang akan dipanggil untuk dimintai keterangan ini atas inisiatif sendiri," katanya.
Disebutkan Fajri, kedatangan warga ini tiba-tiba, sebenarnya pemanggilan dilakukan Senin (20/2), tetapi mereka meminta hari ini, dan sebagai aparat kita layani permintaan warga tersebut..
"Dari 25 yang kita panggil, ada 9 orang yang tidak datang," katanya.
Pemeriksaan saksi akan dilanjutkan Senin mendatang.
"Terkait adanya penambahan tersangka, tergantung hasil pemeriksaan nantinya, jumlah tersangka bisa bertambah, " ucapnya.
Kedatangan warga ini dipicu adanya pemanggilan 25 orang warga untuk dimintai keterangan, ratusan warga inipun dari anak hingga orang tua datang dengan di angkut menggunakan mobil dalmas,
Lantaran warga tak ingin warganya diperiksa satu atau dua orang.
"Kami siap menjadi saksi dan diminta keterangan oleh pihak polisi, jangan hanya satu dua orang saja yang dipanggil untuk diperiksa," ungkap beberapa warga di Polres Lotim, Jumat (17/3).
Baca juga: Hotel di Srewe Lombok Timur dirusak dan dibakar ratusan massa
Baca juga: Polisi tetapkan seorang tersangka pembakaran hotel di Desa Serewe Lombok Timur
Sebelum warga ramai-ramai datang untuk meminta diperiksa polisi, Kapolres Lotim AKBP Hery Indra Cahyono,Sik,MH melakukan Jumat curhat ke wilayah Serewe, guna mendengar keluhan warga terkait kamtibmas.
Kesempatan tanya jawab dengan Kapolres, warga menyampaikan keluhannya terkait adanya warga Serewe yang ditetapkan menjadi tersangka. Termasuk adanya pemanggilan 25 orang untuk dimintai menjadi saksi.
Adanya pemanggilan puluhan warga ini, dinilai berdampak pada masyarakat yang dinilai dapat mengganggu kamtibmas.
Adanya permintaan ini, Kapolres memberikan sinyal dan mengakomodir keinginan warga yang ingin dimintai keterangan. Sepanjang warga datang dengan tertib dan damai serta diangkut menggunakan mobil Dalmas
"Adanya sinyal dari Kapolres, kami datang bersama ratusan warga, menggunakan mobil dalmas," sebut warga
Kapolres Lotim, AKBP Hery Indra Cahyono SIK MH didampingi Kasat reskrim Iptu M Fajri saat di konfirmasi, membenarkan adanya puluhan warga Serewe datang ke Polres meminta agar diperiksa juga, selain memintai keterangan 25 orang warga yang dipanggil untuk dimintai keterangannya.
"Kedatangan warga selain jumlah warga yang akan dipanggil untuk dimintai keterangan ini atas inisiatif sendiri," katanya.
Disebutkan Fajri, kedatangan warga ini tiba-tiba, sebenarnya pemanggilan dilakukan Senin (20/2), tetapi mereka meminta hari ini, dan sebagai aparat kita layani permintaan warga tersebut..
"Dari 25 yang kita panggil, ada 9 orang yang tidak datang," katanya.
Pemeriksaan saksi akan dilanjutkan Senin mendatang.
"Terkait adanya penambahan tersangka, tergantung hasil pemeriksaan nantinya, jumlah tersangka bisa bertambah, " ucapnya.