Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai potensi hujan lebat yang berpeluang melanda wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) selama beberapa hari ke depan.
"Hujan sedang hingga lebat berpeluang melanda NTT akibat adanya pusat tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah barat daya NTT," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Senin.
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan peringatan dini cuaca wilayah NTT yang berlaku selama 20-22 Februari. Agung menjelaskan, pusat tekanan rendah tersebut membentuk belokan dan pertemuan angin di NTT yang berpotensi menimbulkan hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.
Selain itu, kata dia, faktor pendukung lain, yaitu suhu permukaan laut yang cukup hangat dan kelembaban yang cukup basah di setiap lapisan atmosfer. Ia menyebutkan wilayah berpotensi dilanda hujan sedang hingga lebat tersebar di 22 kabupaten/kota se-NTT.
Baca juga: Info BMKG : Waspada gelombang tinggi hingga empat meter di Indonesia
Baca juga: Info BMKG: Hujan disertai petir landa Jakarta Senin siang
Oleh sebab itu, kata dia, warga di daerah-daerah tersebut perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dampak hujan dan angin kencang yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor. "Waspadai juga potensi pohon tumbang, jalanan licin, rusaknya atap bangunan dan fasilitas umum lainnya yang dapat mengancam keselamatan diri," katanya.
Agung menambahkan, ketika terjadi hujan dengan durasi waktu yang panjang maka warga yang bermukim di wilayah curam atau berbukit perlu lebih waspada dan bersiap mengevakuasi diri ke tempat yang aman.
"Hujan sedang hingga lebat berpeluang melanda NTT akibat adanya pusat tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah barat daya NTT," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Senin.
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan peringatan dini cuaca wilayah NTT yang berlaku selama 20-22 Februari. Agung menjelaskan, pusat tekanan rendah tersebut membentuk belokan dan pertemuan angin di NTT yang berpotensi menimbulkan hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.
Selain itu, kata dia, faktor pendukung lain, yaitu suhu permukaan laut yang cukup hangat dan kelembaban yang cukup basah di setiap lapisan atmosfer. Ia menyebutkan wilayah berpotensi dilanda hujan sedang hingga lebat tersebar di 22 kabupaten/kota se-NTT.
Baca juga: Info BMKG : Waspada gelombang tinggi hingga empat meter di Indonesia
Baca juga: Info BMKG: Hujan disertai petir landa Jakarta Senin siang
Oleh sebab itu, kata dia, warga di daerah-daerah tersebut perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dampak hujan dan angin kencang yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor. "Waspadai juga potensi pohon tumbang, jalanan licin, rusaknya atap bangunan dan fasilitas umum lainnya yang dapat mengancam keselamatan diri," katanya.
Agung menambahkan, ketika terjadi hujan dengan durasi waktu yang panjang maka warga yang bermukim di wilayah curam atau berbukit perlu lebih waspada dan bersiap mengevakuasi diri ke tempat yang aman.