Mataram, NTB (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan menggelar pasar sembako murah untuk membantu pemenuhan kebutuhan bahan pokok masyarakat dalam menyambut Ramadan 1444 Hijriah.
Kepala Bidang Pengendalian Bahan Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, NTB, Senin, mengatakan kegiatan pasar rakyat, yang direncanakan awal Maret 2023 di enam kecamatan itu, juga dimaksudkan menstabilkan harga di pasaran.
"Untuk lokasi dan jadwal pastinya akan kita bahas dalam rapat bersama tim termasuk distributor pada 2 Maret 2023," katanya.
Menurut dia, pihaknya akan melakukan observasi terlebih dahulu kelurahan yang menjadi lokasi pasar rakyat, agar tepat sasaran.
Kegiatan pasar murah itu direncanakan akan melibatkan 35-40 distributor seperti beras, minyak goreng, telur, cabai, bawang, sayur-sayuran, ikan, daging, dan lainnya.
"Dengan demikian, masyarakat bisa membeli bahan pokok dengan harga lebih murah yang selisihnya sekitar Rp1.000-2.000 per kg dari harga pasar," katanya.
Dalam kegiatan pasar rakyat, kata Sri, beras medium dari Bulog dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp9.450 per kilogram juga akan disediakan, untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat.
Selama ini, kegiatan operasi pasar murah beras dengan harga HET dilaksanakan pada beberapa pasar tradisional dengan kuota untuk pasar beras seperti Pasar Mandalika dan Kebon Roek didistribusikan sebanyak 8 ton per hari.
"Sedangkan pasar-pasar kecil seperti Pasar ACC, Pagutan, dan Pasar Dasan Agung rata-rata 1 ton per hari," katanya.
Operasi pasar beras tersebut dimaksudkan untuk menstabilkan harga beras yang saat ini mengalami kenaikan hingga Rp12.00-13.000 per kilogram.
"Karena itu, untuk penjualan beras operasi pasar dilakukan pengawasan oleh satgas pangan, agar harga yang sampai ke konsumen sesuai harga HET. Jika ada yang menjual di atas HET, segera lapor agar kita bisa ditindaklanjuti," katanya.
Kepala Bidang Pengendalian Bahan Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, NTB, Senin, mengatakan kegiatan pasar rakyat, yang direncanakan awal Maret 2023 di enam kecamatan itu, juga dimaksudkan menstabilkan harga di pasaran.
"Untuk lokasi dan jadwal pastinya akan kita bahas dalam rapat bersama tim termasuk distributor pada 2 Maret 2023," katanya.
Menurut dia, pihaknya akan melakukan observasi terlebih dahulu kelurahan yang menjadi lokasi pasar rakyat, agar tepat sasaran.
Kegiatan pasar murah itu direncanakan akan melibatkan 35-40 distributor seperti beras, minyak goreng, telur, cabai, bawang, sayur-sayuran, ikan, daging, dan lainnya.
"Dengan demikian, masyarakat bisa membeli bahan pokok dengan harga lebih murah yang selisihnya sekitar Rp1.000-2.000 per kg dari harga pasar," katanya.
Dalam kegiatan pasar rakyat, kata Sri, beras medium dari Bulog dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp9.450 per kilogram juga akan disediakan, untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat.
Selama ini, kegiatan operasi pasar murah beras dengan harga HET dilaksanakan pada beberapa pasar tradisional dengan kuota untuk pasar beras seperti Pasar Mandalika dan Kebon Roek didistribusikan sebanyak 8 ton per hari.
"Sedangkan pasar-pasar kecil seperti Pasar ACC, Pagutan, dan Pasar Dasan Agung rata-rata 1 ton per hari," katanya.
Operasi pasar beras tersebut dimaksudkan untuk menstabilkan harga beras yang saat ini mengalami kenaikan hingga Rp12.00-13.000 per kilogram.
"Karena itu, untuk penjualan beras operasi pasar dilakukan pengawasan oleh satgas pangan, agar harga yang sampai ke konsumen sesuai harga HET. Jika ada yang menjual di atas HET, segera lapor agar kita bisa ditindaklanjuti," katanya.