Badung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, memantau ketersediaan stok serta harga barang kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Nyepi dan Ramadhan. "Pemantauan ketersediaan stok, distribusi, dan harga barang yang kami lakukan di beberapa lokasi seperti Gudang Bulog Sempidi serta sejumlah distributor ini lebih memfokuskan tiga komoditas yakni beras, minyak, dan gula," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa di Mangupura, Rabu.
Ia mengatakan ketersediaan beras saat ini di Badung berjumlah 1.000 ton yang diperkirakan cukup untuk 5-6 bulan ke depan. Menurutnya dengan ketersediaan stok tersebut, distribusi dapat dikatakan mencukupi dan tidak ada permasalahan stok beras untuk Hari Raya Nyepi dan Ramadhan.
"Namun untuk harga beras masih ditajamkan lagi karena harga eceran tertinggi (HET) saat ini masih berada di Rp9.450, harga tersebut sudah tercantum di kemasan sebagai upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dari pemerintah," kata dia.
Wabup Ketut Suiasa menjelaskan ketersediaan minyak saat ini, khususnya untuk merek MinyaKita sudah mencukupi dan bisa diasumsikan aman dan saat ini juga sedang menunggu distribusi lanjutan. "Harga minyak saat ini masih dengan HET Rp14 ribu- Rp15 ribu. Ketersediaan minyak ini masih cukup sehingga tidak perlu khawatir dan juga stabilitas harga bisa kami jamin," ungkap dia.
Ketersediaan gula mencapai 20 ton dan bisa diasumsikan mencukupi selama 3 bulan kedepan dan harga juga sudah sesuai dengan HET sebesar Rp13.500. Dalam kesempatan itu, Wabup Ketut Suiasa juga meminta Bulog meningkatkan ketersediaan dan pasokan serta reservasi harga di tingkat konsumen.
Baca juga: Pemkot Pekanbaru jamin ketersediaan sembako aman sampai lebaran
Baca juga: Bulog sebut stok beras nasional mencapai 460 ribu ton
"Inflasi di daerah dapat dikendalikan dengan baik karena menjadi atensi pemerintah," tambah dia. Sementara itu Manager Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Kanwil Bali, Kurnia Rahmawati menjelaskan saat ini masyarakat tidak perlu panik dikarenakan ketersediaan stok masih aman. "Kami juga tetap melakukan penjualan dengan stabilisasi harga sampai tingkat kabupaten/kota dengan harga yang sesuai dengan HET," pungkas dia.
Ia mengatakan ketersediaan beras saat ini di Badung berjumlah 1.000 ton yang diperkirakan cukup untuk 5-6 bulan ke depan. Menurutnya dengan ketersediaan stok tersebut, distribusi dapat dikatakan mencukupi dan tidak ada permasalahan stok beras untuk Hari Raya Nyepi dan Ramadhan.
"Namun untuk harga beras masih ditajamkan lagi karena harga eceran tertinggi (HET) saat ini masih berada di Rp9.450, harga tersebut sudah tercantum di kemasan sebagai upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dari pemerintah," kata dia.
Wabup Ketut Suiasa menjelaskan ketersediaan minyak saat ini, khususnya untuk merek MinyaKita sudah mencukupi dan bisa diasumsikan aman dan saat ini juga sedang menunggu distribusi lanjutan. "Harga minyak saat ini masih dengan HET Rp14 ribu- Rp15 ribu. Ketersediaan minyak ini masih cukup sehingga tidak perlu khawatir dan juga stabilitas harga bisa kami jamin," ungkap dia.
Ketersediaan gula mencapai 20 ton dan bisa diasumsikan mencukupi selama 3 bulan kedepan dan harga juga sudah sesuai dengan HET sebesar Rp13.500. Dalam kesempatan itu, Wabup Ketut Suiasa juga meminta Bulog meningkatkan ketersediaan dan pasokan serta reservasi harga di tingkat konsumen.
Baca juga: Pemkot Pekanbaru jamin ketersediaan sembako aman sampai lebaran
Baca juga: Bulog sebut stok beras nasional mencapai 460 ribu ton
"Inflasi di daerah dapat dikendalikan dengan baik karena menjadi atensi pemerintah," tambah dia. Sementara itu Manager Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Kanwil Bali, Kurnia Rahmawati menjelaskan saat ini masyarakat tidak perlu panik dikarenakan ketersediaan stok masih aman. "Kami juga tetap melakukan penjualan dengan stabilisasi harga sampai tingkat kabupaten/kota dengan harga yang sesuai dengan HET," pungkas dia.