Lombok Barat (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) melaksanakan jelajah Nusantara dalam Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2023 dengan sasaran lima pulau kategori terdepan, terluar dan terpencil (3T) di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Tim ekspedisi yang berangkat menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Singa-651, dilepas di Pelabuhan Gilimas Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Jumat petang.
Tim ekspedisi dilepas oleh Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalillah, Anggota Komisi XI DPR Hj Wartiah, Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang (DPU) BI Marlison Hakim, Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Heru Saptaji, dan Paban II/Ops Sopsal Kolonel Laut (P) Amrin Rosihan Hendrotomo.
"Lima daerah 3T di NTB yang dikunjungi tim ekspedisi adalah Pulau Moyo, Bajo Pulau, Desa Pusu Langgudu Bima, Pulau Medang, dan Pulau Maringkik," kata Direktur Eksekutif DPU BI Marlison Hakim.
Bersama TNI AL, kata dia, BI akan terus memperkuat dan menambah program kas keliling yang bertujuan untuk pemerataan penyediaan dan penukaran uang layak edar bagi masyarakat di kepulauan.
Baca juga: Kodim 1620 Lombok Tengah menggelar program TMMD dukung pembangunan
Selain itu bersama-sama memberikan edukasi kepada masyarakat di wilayah 3T tentang kedaulatan negara dari sisi pertahanan dan ekonomi melalui program cinta, bangga dan paham rupiah.
Marlison menambahkan program kas keliling 3T juga sebagai ajang dan program bela negara bagi personel BI yang mengikuti dan melaksanakan kegiatan kas keliling.
"Kami juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi khususnya kepada TNI AL, termasuk pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait lainnya yang telah dan terus mendukung BI dalam pelaksanaan pendistribusian uang yang berkualitas khususnya ke seluruh wilayah 3T di NKRI," ujarnya.
Ia mengatakan NTB menjadi salah satu provinsi pilihan dalam pelaksanaan Ekspedisi Rupiah Berdaulat karena hasil statistik yang menunjukkan peredaran uang di NTB yang tinggi. Hal tersebut menandakan transaksi dan pertumbuhan ekonominya yang begitu maju.
Oleh sebab itu, lanjut Marlison, pihaknya membawa uang rupiah layak edar sebesar Rp8 miliar termasuk uang pecahan baru yang bisa ditukarkan oleh masyarakat dengan uang rupiah yang sudah tidak layak edar, lusuh, robek dan kotor. Penukaran sesuai dengan nominal tanpa ada biaya apapun.
Baca juga: Wakasal sediakan ruang pamer UMKM Jembrana
"Selain membawakan uang kertas baru bagi masyarakat di daerah 3T, kami juga mengadakan kegiatan edukasi, pengobatan gratis dan yang terbaru adalah membawa Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang juga menyalurkan bantuan," katanya.
Sementara itu, Paban II/Ops Sopsal, Kolonel Laut Amrin Rosihan Hendrotomo, mengatakan kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerja sama antara BI dengan TNI AL berkaitan dengan pendistribusian, pengamanan dan pengawalan uang rupiah yang berkualitas ke wilayah 3T di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tim ekspedisi yang berangkat menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Singa-651, dilepas di Pelabuhan Gilimas Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Jumat petang.
Tim ekspedisi dilepas oleh Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalillah, Anggota Komisi XI DPR Hj Wartiah, Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang (DPU) BI Marlison Hakim, Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Heru Saptaji, dan Paban II/Ops Sopsal Kolonel Laut (P) Amrin Rosihan Hendrotomo.
"Lima daerah 3T di NTB yang dikunjungi tim ekspedisi adalah Pulau Moyo, Bajo Pulau, Desa Pusu Langgudu Bima, Pulau Medang, dan Pulau Maringkik," kata Direktur Eksekutif DPU BI Marlison Hakim.
Bersama TNI AL, kata dia, BI akan terus memperkuat dan menambah program kas keliling yang bertujuan untuk pemerataan penyediaan dan penukaran uang layak edar bagi masyarakat di kepulauan.
Baca juga: Kodim 1620 Lombok Tengah menggelar program TMMD dukung pembangunan
Selain itu bersama-sama memberikan edukasi kepada masyarakat di wilayah 3T tentang kedaulatan negara dari sisi pertahanan dan ekonomi melalui program cinta, bangga dan paham rupiah.
Marlison menambahkan program kas keliling 3T juga sebagai ajang dan program bela negara bagi personel BI yang mengikuti dan melaksanakan kegiatan kas keliling.
"Kami juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi khususnya kepada TNI AL, termasuk pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait lainnya yang telah dan terus mendukung BI dalam pelaksanaan pendistribusian uang yang berkualitas khususnya ke seluruh wilayah 3T di NKRI," ujarnya.
Ia mengatakan NTB menjadi salah satu provinsi pilihan dalam pelaksanaan Ekspedisi Rupiah Berdaulat karena hasil statistik yang menunjukkan peredaran uang di NTB yang tinggi. Hal tersebut menandakan transaksi dan pertumbuhan ekonominya yang begitu maju.
Oleh sebab itu, lanjut Marlison, pihaknya membawa uang rupiah layak edar sebesar Rp8 miliar termasuk uang pecahan baru yang bisa ditukarkan oleh masyarakat dengan uang rupiah yang sudah tidak layak edar, lusuh, robek dan kotor. Penukaran sesuai dengan nominal tanpa ada biaya apapun.
Baca juga: Wakasal sediakan ruang pamer UMKM Jembrana
"Selain membawakan uang kertas baru bagi masyarakat di daerah 3T, kami juga mengadakan kegiatan edukasi, pengobatan gratis dan yang terbaru adalah membawa Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang juga menyalurkan bantuan," katanya.
Sementara itu, Paban II/Ops Sopsal, Kolonel Laut Amrin Rosihan Hendrotomo, mengatakan kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerja sama antara BI dengan TNI AL berkaitan dengan pendistribusian, pengamanan dan pengawalan uang rupiah yang berkualitas ke wilayah 3T di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).