Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi) Diaz Hendropriyono mengapresiasi kinerja Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di bawah kepemimpinan Benny Rhamdani.

"Capaian kinerja BP2MI semenjak dipimpin Pak Benny menunjukkan hasil yang luar biasa, karena dapat memanfaatkan anggaran yang tidak seberapa jika dibandingkan program BP2MI saat ini," kata Diaz dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Dengan kinerja itu, dia mendukung adanya penambahan anggaran bagi lembaga tersebut, agar maksimal dalam menjalankan berbagai program khusus terkait pelindungan bagi pekerja migran. "Kami mendukung penambahan anggaran," ujarnya, usai menghadiri pelepasan 470 pekerja migran indonesia (PMI) ke Korea Selatan (Korsel) di Jakarta, Minggu.

Menurut Diaz, penambahan anggaran tersebut merupakan hal wajar, dengan melihat program yang dijalankan BP2Ml di bawah nakhoda Benny Ramdhani, misalnya pembuatan fasilitas lounge dan fastrack bagi PMI di enam bandara.

Dia menjelaskan, para PMI merupakan penyumbang devisa terbesar kedua bagi negara setelah sektor migas, yaitu dengan nominal Rp159,6 triliun setiap tahunnya. Hal tersebut, menurut Diaz merupakan pencapaian yang luar biasa bagi BP2MI, sehingga dirinya berjanji akan mendorong penambahan anggaran tersebut ke Kementerian Keuangan.

"Harus didukung, seperti diketahui BP2MI menghasilkan devisa ratusan triliun rupiah. Melihat ini jelas ini akan kami upayakan bahwa penambahan anggaran ini logikanya tetap akan balik ke negara dengan devisa yang dihasilkan PMI," ujarnya pula.

Capaian kinerja yang luar biasa di BP2MI itu, menurut dia, menunjukkan bahwa Presiden Jokowi tidak salah menunjuk orang untuk memimpin lembaga tersebut. Pernyataan Diaz itu cukup beralasan, karena dia menilai banyak perubahan besar yang dirasakan PMI seperti mengutamakan pelayanan, perlindungan, dan komitmen Benny Rhamdani memberantas mafia sindikat penempatan PMI ilegal.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan dirinya berkomitmen memberantas sindikat penempatan PMI ilegal. Menurut dia, selama ini para sindikat tersebut seolah-olah mengendalikan negara dan aparatur negara. "Saya terus sampaikan tidak akan tunduk kepada para sindikat yang menjual anak bangsa ke luar negeri. Ini komitmen janji saya kepada Pak Presiden saat awal dilantik oleh Presiden," katanya menegaskan.

Baca juga: Stafsus BUMN sebut rumah BUMN Belitung wujudkan UMKM "Go Global"
Baca juga: Stafsus Presiden Dini Purwono jelaskan soal ancaman pasal perzinaan KUHP

Dia menjelaskan BP2MI sedang fokus mewujudkan program rumah subsidi untuk para PMI, dan saat ini pihaknya terus berkomunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mewujudkan hal tersebut.

Dia mengungkapkan saat ini PMI yang berangkat ke luar negeri mendapatkan fasilitas istimewa yaitu surat kepercayaan atau "credentials letter". Menurut dia, fasilitas itu dulunya hanya bisa diperoleh duta besar saja, namun saat ini PMI juga memegang fasilitas istimewa tersebut yang sengaja disiapkan negara.



 

Pewarta : Fauzi
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024