Surabaya (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menekankan pentingnya sinergi demi memberi dukungan terhadap usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan menggalakkan promosi untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

"Kita tahu sekarang ini berbagai macam cara digunakan untuk mempromosikan UMKM. Sebagai contoh kita bermitra dengan banyak pihak. Pemprov mengupayakan sinergi agar semakin banyak pihak yang terlibat," kata Emil saat membuka Pameran Fiesta Ramadhan di Pusat Perbelanjaan City of Tomorrow (Cito) Surabaya, Kamis.

Emil menilai pameran yang diadakan oleh LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), bekerja sama dengan CITO dan dinas terkait itu menjadi contoh baik dalam hal sinergi. "Kami menyadari bahwa Pemprov Jatim tidak bisa berjalan sendiri. Banyak keterbatasan yang tidak dapat dihadapi pemerintah sendirian," ujarnya.

Emil mengungkapkan banyak kesempatan bagi UKM dan asosiasi terkait, termasuk binaan-binaan dari organisasi perangkat daerah (OPD) Jatim untuk bisa mengenalkan, serta memasarkan produk-produk mereka. Suami artis Arumi Bachsin itu meyakini strategi promosi yang dilakukan bisa memberikan efek signifikan, terlebih dilakukan di pusat perbelanjaan seperti CITO yang tergolong strategis di Surabaya.

"Promosi paling standar memang pameran. Standar dan efektif. Apalagi mereka juga memikirkan bagaimana ini bisa ramai dengan berbagai even, seperti lomba untuk anak-anak ataupun lomba cosplay," katanya.

Baca juga: IKN buka peluang investasi dan usaha UMKM
Baca juga: Songkok Recca Wajo menarik perhatian di Inacraft

Emil menyebut target pertumbuhan UMKM pada 2023 untuk wilayah Jatim di kisaran 5 persen, melebihi ramalan lembaga-lembaga internasional seperti Bank Dunia maupun International Monetary Fund (IMF) yang mematok angka 4 persen.

"Kita tetap harus optimistis bahwa kita bisa jaga di atas 5 persen. Untuk mewujudkannya kita antisipasi, kalau ekonomi global melemah, tentunya permintaan produk akan agak melemah, maka permintaan domestik di wilayah Jatim harus digenjot," katanya.

Meski begitu, mantan Bupati Trenggalek itu mengingatkan untuk menghindari kebocoran akibat konsumsi lokal untuk produksi impor yang terlalu tinggi. "Maka kegiatan seperti ini harusnya dapat menggenjot konsumsi lokal untuk barang-barang lokal dan bukan sebaliknya," ucapnya.



 

 

Pewarta : Abdul Hakim
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024