Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, harga beras medium di sejumlah pasar tradisional di Kota Mataram sudah mulai turun menjadi Rp9.000 per kilogram dari harga dia atas Rp9.450 per kilogram.
"Hasil survei kami hari ini (Jumat 3/3-2023) di sejumlah pasar tradisional harga beras baik jenis medium maupun premium sudah mulai turun," kata Kepala Bidang Pengendalian Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida, di Mataram, Jumat.
Selain itu, katanya, harga beras jenis premium yang sebelumnya mencapai Rp13.000 per kilogram kini sudah turun pada angka Rp11.000 per kilogram.
"Turunnya harga beras ini, karena sebagian petani sudah panen sehingga stok beras mulai normal," katanya.
Namun demikian, lanjutnya, kebutuhan pokok lainnya seperti minyak goreng dan gula masih relatif tinggi atau berada di atas harga eceran tertinggi (HET).
Minyakita, contohnya, yang merupakan minyak goreng subsidi pemerintah, harusnya dijual Rp14.000 per liter, masih ditemukan dijual sampai harga Rp18.000 per liter.
Selain itu, harga gula pasir juga masih tinggi yakni Rp14.000-14.500 per kilogram atau di atas HET Rp12.500 per kilogram.
"Karenanya untuk menstabilkan harga, minggu depan mulai tanggal 7-9 Maret, lanjut 14-16 Maret 2023, kita akan gelar pasar rakyat sembako murah di enam kecamatan," katanya.
Selain sembako, lanjutnya, Dinas Pertanian juga akan dilibatkan untuk menggelar pasar tani, agar masyarakat yang datang ke pasar rakyat selain bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga murah, juga bisa membeli berbagai komoditas pertanian seperti sayuran segar organik langsung dari petani, termasuk cabai.
Harga cabai di pasar tradisional hari ini (Jumat 3/3-2023) masih tinggi yakni Rp70.000 per kilogram, atau naik dibandingkan hari sebelumnya Rp65.000 per kilogram.
"Kalau boleh kita katakan, harga cabai ini sebenarnya fluktuatif tergantung ketersediaan stok. Kondisi ini terjadi karena perubahan cuaca yang tidak menentu sehingga mempengaruhi hasil panen," katanya.
Terkait dengan itulah, tambahnya, peran pemerintah dalam hal ini sangat penting untuk menjaga agar harga cabai tidak terus naik.
"Hasil survei kami hari ini (Jumat 3/3-2023) di sejumlah pasar tradisional harga beras baik jenis medium maupun premium sudah mulai turun," kata Kepala Bidang Pengendalian Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida, di Mataram, Jumat.
Selain itu, katanya, harga beras jenis premium yang sebelumnya mencapai Rp13.000 per kilogram kini sudah turun pada angka Rp11.000 per kilogram.
"Turunnya harga beras ini, karena sebagian petani sudah panen sehingga stok beras mulai normal," katanya.
Namun demikian, lanjutnya, kebutuhan pokok lainnya seperti minyak goreng dan gula masih relatif tinggi atau berada di atas harga eceran tertinggi (HET).
Minyakita, contohnya, yang merupakan minyak goreng subsidi pemerintah, harusnya dijual Rp14.000 per liter, masih ditemukan dijual sampai harga Rp18.000 per liter.
Selain itu, harga gula pasir juga masih tinggi yakni Rp14.000-14.500 per kilogram atau di atas HET Rp12.500 per kilogram.
"Karenanya untuk menstabilkan harga, minggu depan mulai tanggal 7-9 Maret, lanjut 14-16 Maret 2023, kita akan gelar pasar rakyat sembako murah di enam kecamatan," katanya.
Selain sembako, lanjutnya, Dinas Pertanian juga akan dilibatkan untuk menggelar pasar tani, agar masyarakat yang datang ke pasar rakyat selain bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga murah, juga bisa membeli berbagai komoditas pertanian seperti sayuran segar organik langsung dari petani, termasuk cabai.
Harga cabai di pasar tradisional hari ini (Jumat 3/3-2023) masih tinggi yakni Rp70.000 per kilogram, atau naik dibandingkan hari sebelumnya Rp65.000 per kilogram.
"Kalau boleh kita katakan, harga cabai ini sebenarnya fluktuatif tergantung ketersediaan stok. Kondisi ini terjadi karena perubahan cuaca yang tidak menentu sehingga mempengaruhi hasil panen," katanya.
Terkait dengan itulah, tambahnya, peran pemerintah dalam hal ini sangat penting untuk menjaga agar harga cabai tidak terus naik.