Jakarta (ANTARA) - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) meraih pendapatan bersih sebesar Rp3,62 triliun sepanjang 2022, yang secara tahunan (year-on-year/yoy), naik 52,16 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp2,38 triliun.

Perusahaan juga membukukan laba usaha sebesar Rp231,9 miliar atau naik Rp211,2 miliar (1.010,5 persen) dibanding tahun 2021 lalu yakni Rp20,7 miliar. "Kinerja positif ini merupakan hasil dari sejumlah proyek strategis yang kami jalankan bersama unit-unit usaha kami," kata Presiden Direktur dan CEO PT Bakrie & Brothers Tbk Anindya Novyan Bakrie dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Sektor manufaktur adalah salah satu penyumbang utama, selain sektor otomotif yang di dalamnya termasuk pendapatan dari penjualan bus listrik oleh PT VKTR Teknologi Mobilitas. Kenaikan pendapatan bersih sebesar Rp1,24 triliun ini sebagian besar berasal dari peningkatan kinerja usaha sepanjang 2022. Pada sektor otomotif, unit usaha baru VKTR, yang membidangi industri elektrifikasi, mampu meraih pendapatan sebesar Rp147 miliar.

Sementara, unit lain yaitu PT Bakrie Autoparts (BA) membukukan Rp154 miliar, PT Braja Mukti Cakra (BMC) sebesar Rp151 miliar, dan PT Bina Usaha Mandiri Mizusawa (BUMM) Rp20 miliar. "Bidang manufaktur pipa baja menjadi kontributor utama peningkatan pendapatan kami tahun ini, yaitu dari PT Bakrie Pipe Industries (BPI) Rp994 miliar dan PT South East Asia Pipe Industries (SEAPI) Rp76 miliar," ujar Direktur Keuangan BNBR Roy Hendrajanto M Sakti.

Ke depan, kinerja positif ini akan terus ditingkatkan mengingat perusahaan saat ini tengah serius menggarap sejumlah proyek, antara lain proyek bus listrik dan motor listrik yang secara khusus dikembangkan oleh VKTR, proyek energi baru dan terbarukan (EBT) yang dikerjakan PT Helio Synar, dan pengembangan industri teknologi konstruksi pencetakan 3-dimensi oleh PT Modula Tiga Dimensi.

Di awal 2023 ini, perseroan melalui VKTR akan terus memperluas produknya, selain kendaraan komersial bus listrik yang telah diluncurkan tahun lalu. Di samping itu, bersama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), VKTR juga akan meluncurkan 22 bus listrik baru setelah sebelumnya 30 unit telah beroperasi sejak awal 2022 lalu.

Selain mengembangkan bus dan sepeda motor listrik, BNBR Group bersama Envision Group dan Glencore juga serius melanjutkan rencana membangun kerja sama di bidang industri ramah lingkungan.

Nantinya, para pihak bersama-sama akan mengeksplorasi pengembangan proyek-proyek EBT, termasuk memanfaatkan tenaga angin, surya, amonia hijau dan hidrogen hijau, berikut rangkaian penggunaan hilirnya, serta pengembangan sistem penyimpanan energi.

Baca juga: NTB-Universitas Bakrie meluncurkan integrasi zero waste agrowisata
Baca juga: Universitas Bakrie dan NTB menjajaki kolaborasi pengembangan pariwisata

BNBR Group juga tengah berupaya membangun elektrifikasi transportasi yang terintegrasi, serta ekosistem baterai EV di Indonesia. Jaringan tersebut akan terdiri atas baterai untuk kendaraan bermotor (EV), EV-bus, EV-car, EV-motorcycle, EV-infrastructure, dan daur ulang baterai.

Di bidang energi terbarukan, Helio, anak usaha PT Bakrie Power, yang juga berada di bawah naungan BNBR, saat ini tengah mempersiapkan pemasangan panel surya di BMC dan BPI. Proyek pemasangan panel surya ini merupakan komitmen BNBR untuk melanjutkan transisi energi menuju green industry di lingkungan BNBR Group.

Sementara, melalui Modula, perusahaan melakukan investasi di subsektor teknologi konstruksi pencetakan 3-dimensi (3DCP), berpatungan dengan COBOD International, yang dikenal sebagai salah satu pelaku industri 3DCP terkemuka di dunia dan telah mendisrupsi teknologi industri konstruksi global. Modula diharapkan dapat menjadi salah satu perusahaan pelopor penyedia teknologi baru ini, khususnya dalam segmen industri konstruksi bangunan dan perumahan di pasar Indonesia.


 

Pewarta : Ahmad Wijaya
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024