Kadin target bangun 1.000 dapur MBG

id Kadin Indonesia,1.000 dapur MBG,pengusaha China,makan bergizi gratis,investasi MBG,Kadin China,Anindya Bakrie

Kadin target bangun 1.000 dapur MBG

Arsip foto - Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie. ANTARA/Muzdaffar Fauzan/am.

Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menargetkan membangun 1.000 dapur makan bergizi gratis (MBG) di bawah program MBG Gotong Royong di luar dari dapur-dapur MBG yang dibuat oleh pemerintah.

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu, menjelaskan pihaknya melalui Kadin China menawarkan pengusaha-pengusaha China untuk ikut berinvestasi dalam proyek pembangunan 1.000 dapur MBG itu.

“Mereka banyak sekali ingin partisipasi. Ada yang ingin di CSR-nya saja. Kebetulan, mereka memperhatikan Kadin itu punya MBG Gotong Royong. Apa itu? Istilahnya MBG as a service. Jadi, artinya, (investor) bisa beli paketan (investasi, red.),” kata Anindya saat ditemui selepas acara kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) China Li Qiang di Istana Merdeka, Minggu.

Anindya kemudian melanjutkan Kadin Indonesia saat ini membangun beberapa dapur MBG sebagai proyek awal (pilot project) dari 1.000 dapur MBG itu. Jumlah dapur yang dibuat Kadin Indonesia ada 16 unit, sementara di daerah ada sekitar beberapa ratus.

Baca juga: Kadin mendorong penguatan investasi lewat BRI pacu ekonomi 8 persen

“Nah, dari sini, mereka (investor, red.) bisa berkontribusi dari misalnya dapurnya sendiri sebagai CSR, karena sudah ada paketnya. Apakah itu Rp2 miliaran, atau bagaimana,” kata Anindya.

Dia melanjutkan para calon investor itu juga dapat berkontribusi dari pasokan protein ataupun karbohidrat yang menjadi menu-menu wajib makan bergizi gratis.

“Tetapi bukan saja memasok, impor seperti biasa, tetapi juga membuat pertaniannya sendiri, agrikulturnya sendiri. Dan yang terakhir, saya lihat juga ya mereka ingin fokus juga untuk membantu supaya logistiknya lebih baik,” sambung Anindya.

Baca juga: Kadin lobi AS agar garmen Indonesia nikmati tarif terendah

Anindya, saat ditanya mengenai perkiraan nilai investasinya, menyebut belum ada nilai yang dapat disebutkan, karena itu bergantung kepada para calon investor.

"Jadi nanti kami akan bicara dengan teman China: Mau ikutan berapa? Dan, kami sudah tahu satunya berapa. Jadi, itu kan hanya dari, bisa dibilang dapurnya SPPG, tetapi dari pasokannya dan lain-lain itu lebih besar lagi (nilainya, red.),” kata Anindya.


Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.