Jakarta (ANTARA) - Edisi perdana Kejuaraan Dunia F1 Powerboat (F1H2O) 2023 di Danau Toba, tepatnya di kawasan Pelabuhan Muliaraja Napitupulu, Balige, Sumatra Utara, sukses terselenggara, akhir pekan lalu.

Lebih dari sekadar ajang balapan kapal super cepat, F1 Powerboat menjadi langkah konkret Pemerintah dalam upaya mengenalkan Danau Toba ke mata dunia. Danau Toba menjadi satu dari lima kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) bersama Borobudur, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Selama penyelenggaraan F1 Powerboat, Danau Toba memang menjadi sorotan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengklaim F1H2O telah menarik 25 ribu wisatawan atau mencapai target yang dicanangkan. Angka tersebut, menurutnya, berpotensi lebih dan akan dilaporkan secara detail dalam waktu dekat.

F1 Powerboat Danau Toba juga disebut sebagai momentum kebangkitan dan menandai kesiapan Danau Toba menggelar ajang internasional. Pemerintah saat ini tengah melakukan serangkaian upaya menarik ajang berbagai tingkatan kompetisi olahraga internasional untuk diselenggarakan di sejumlah kawasan destinasi wisata super-prioritas.

Seperti yang diungkapkan Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria, F1 Powerboat adalah bagian dari creative marketing dalam mempromosikan Danau Toba kepada masyarakat Indonesia maupun ke dunia. Model marketing seperti ini adalah cara yang paling efektif karena akan mendapatkan banyak eksposur yang menjadi kesempatan untuk meningkatkan citra dan daya tarik pariwisata Danau Toba di dunia internasional.

Sebab, F1 Powerboat disiarkan di puluhan negara dunia dengan potensi kurang lebih 180 juta penonton di seluruh dunia. Setiap gelaran internasional pasti ada efek berganda yang ditimbulkan, khususnya perekonomian masyarakat sekitar. F1 Powerboat Danau Toba 2023 menjadi katalis yang mendorong tujuan tersebut. Perputaran uang saat F1H2O disebut mencapai target Rp300 miliar.

Dalam mendukung kawasan wisata Danau Toba, Presiden Joko Widodo yang hadir langsung menyaksikan aksi pebalap F1 Powerboat, mengatakan pemerintah akan melakukan serangkaian perbaikan pada fasilitas pendukung, di antaranya terminal dan bandara.

Kedua fasilitas tersebut perlu perbaikan guna membuat penyelenggaraan ajang olahraga motor akuatik tingkat internasional selanjutnya dapat lebih baik. Proses perbaikan pada setiap infrastruktur akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan prosedur.

Sebelum F1 Powerboat terselenggara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga turut mendukung pengembangan infrastruktur di lokasi tersebut. Mulai penataan kawasan, jalan dan jembatan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, hingga perbaikan hunian penduduk (sarana hunian pariwisata).

Sejumlah pembangunan yang telah selesai adalah penataan Kampung Ulos Huta Raja dan Huta Siallagan di Kabupaten Samosir, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Sidikalang Kabupaten Dairi, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Parapat Kabupaten Simalungun, dan Pembangunan Toilet KSPN Danau Toba.

Semuanya dilakukan untuk Danau Toba. Bahkan, nantinya akan ada bandara untuk pesawat terbang laut atau seaplane yang bisa menjadi moda transportasi baru menuju Danau Toba.

Pada perhelatan F1 Powerboat uji coba pendaratan di perairan telah dilakukan dan tercatat dalam Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI). Direktur Akademi Penerbang Banyuwangi Daniel Dewantoro Rumani mengatakan pada pertengahan tahun 2023, pesawat terbang air sudah bisa beroperasi di Danau Toba dengan jenis pesawat Cessna 206 atau 208 yang bisa menampung 10 penumpang.

Dengan begitu, wisatawan akan lebih mudah untuk menyambangi Danau Toba. Dengan menggunakan seaplane perjalanan dari Bandara Kualanamu menuju Danau Toba bisa ditempuh dengan 45 menit. Jauh lebih singkat bila melakukan perjalanan darat dari Bandara Kualanamu yang bisa tembus sekitar 6 jam.


Beragam destinasi

Danau Toba tak hanya berkisah tentang danau super-vulkanik di dunia yang masyhur karena pemandangan alam di sekitarnya. Namun, ada banyak destinasi yang kerap disebut sebagai "surga tersembunyi" di Danau Toba.

Misalnya saja di Desa Bakkara yang memiliki objek wisata berupa lembah yang berlokasi di tepian Danau Toba dan masuk ke dalam wilayah administrasi Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan.

Kawasan lembah Desa Bakkara memiliki luas 13 kilometer persegi, dulunya adalah pusat pemerintahan Kerajaan Batak di bawah Dinasti Sisingamangaraja. Desa ini dapat dicapai melalui perjalanan darat sekitar 50 menit dari Bandar Udara Internasional Silangit, Siborong-borong, Tapanuli Utara. Lembah Bakkara dibelah oleh dua sungai beraliran deras yaitu Sungai Aek Silang dan Aek Simangira yang lebih kecil. Sumber airnya berasal dari air terjun di perbukitan sekitar dan bermuara ke Danau Toba.

Jika berkunjung ke Bakkara, pengunjung akan menyaksikan sisa-sisa kedahsyatan letusan Gunung Toba 74.000 tahun lalu berupa bebatuan metasedimen di sebagian lereng perbukitan Bakkara. Lembah ini terbilang subur karena ditunjang oleh iklim yang stabil dan cuaca yang sangat baik sehingga banyak warganya bertani padi, bawang merah, bawang putih, kacang tanah, dan tomat.

Ada juga Bukit Simarjarunjung, objek wisata alam yang terletak di Nagori Parik Sabungan, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun. Bukit ini terletak di ketinggian 1.300 meter dari permukaan laut dengan latar Danau Toba dan di kejauhan terlihat Pulau Samosir.

Ada lagi Bukit Siadtaratas di Desa Paropo, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi. Bukitnya ditumbuhi rumput hijau dan menjadi salah satu tujuan favorit masyarakat untuk berwisata menikmati pemandangan Danau Toba dari ketinggian.

Puncak bukitnya ada di ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan danau, dan untuk mencapainya diperlukan waktu dua jam berjalan kaki. Wisatawan yang gemar bertualang di alam terbuka, destinasi ini bisa menjadi pilihan.

Kawasan Danau Toba juga memiliki deretan air terjun yang eksotis. Salah satu yang terkenal adalah Air Terjun Situmurun di Desa Situmurun, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba Samosir. Air terjun ini sangat unik karena aliran airnya bukan jatuh ke sungai atau anak sungai, melainkan langsung menuju ke Danau Toba. Air Terjun Situmurun terletak di ketinggian 70 meter dengan tujuh tingkatan, airnya segar dan dingin.

Ada pula Air Terjun Sipiso-piso yang tingginya mencapai 120 meter yang menjadi satu di antara air terjun tertinggi di Indonesia. Letaknya di Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.

Baca juga: Aktivitas masyarakat tetap jalan selama F1 Powerboat
Baca juga: Kapolda Sumut minta dukungan pelaksanaan F1 Powerboat

Masih ada lagi surga tersembunyi dari Danau Toba yaitu Danau Sidihoni yang berada di Kecamatan Ronggur Nihuta, Kabupaten Samosir. Letaknya di atas Danau Toba yaitu di Pulau Samosir sehingga acap disebut sebagai danau di atas danau.

Dengan demikian, tak ayal Danau Toba masuk dalam Destinasi Pariwisata Super Prioritas. Dengan adanya ajang F1 Powerboat, surga yang tersembunyi di Danau Toba akan lebih dikenal di dunia. Kontrak dengan H2O Racing selaku promotor F1 Powerboat berdurasi 5 tahun. Artinya, Danau Toba akan terus mendapat sorotan dalam beberapa tahun ke depan. Belum lagi, ajang-ajang internasional lainnya yang dijadwalkan juga terselenggara di Danau Toba seperti kejuaraan jetski pada Oktober 2023.










 

Pewarta : Muhammad Ramdan
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024