Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat meminta PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah untuk bisa lebih melunak terhadap investor yang ingin menanamkan investasi-nya di salah satu Destinasi Super Prioritas Nasional (DSPN) itu.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Mohammad Rum mengaku selama ini pergerakan pembangunan di KEK Mandalika banyak berada di luar kawasan daripada di dalam kawasan.

"Selama ini yang banyak berkembang itu kan di luar kawasan, padahal harapannya di dalam juga bergerak. Makanya supaya di dalam terbangun kita minta ITDC lebih melunak lagi, apakah dengan merubah sistem sewa atau seperti apa bayar-nya supaya ada daya tarik yang luar biasa," ujarnya di Mataram, Senin.

Menurut dia, pemerintah sebetulnya sudah memberikan kemudahan yang luar biasa bagi para investor yang ingin berinvestasi di lahan seluas 1.175 hektar tersebut. Mulai pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) nol persen sampai meniadakan biaya masuk untuk "built up". Termasuk, ketika sudah membangun 30 persen fisik-nya investor sudah langsung diberikan HGB oleh ITDC. "Tetapi kami tidak paham kenapa investor belum tertarik untuk membangun, apa mungkin sewanya mahal atau seperti apa, kami tidak paham. Padahal kawasan itu luar biasa sekali," kata Rum.

"Belum lagi semua perizinan cukup diselesaikan di ITDC, karena ada administrator KEK yang mengatur perizinan-nya. Kewenangan provinsi dan pusat semua sudah di atur lengkap sekali. Jadi investor tinggal datang aja," sambungnya.

Oleh karena itu dengan kemudahan - kemudahan yang diberikan seperti itu, menurut Rum, mestinya investasi di dalam KEK Mandalika bisa lebih cepat berkembang. "Sebenarnya luar biasa cuman ini yang harus segera dilakukan. Karena Pak Gubernur pernah terima investor gabungan Malaysia dan Singapura mau membuat taman hiburan di KEK Mandalika. Sebenarnya ini sangat bagus sekali, untuk kita jangan sampai orang ke Mandalika itu ketika ada kegiatan MotoGP dan WSBK saja. Tapi di luar itu ada daya tarik lain seperti yang ada di marina Singapura, seperti itu yang kita harapkan," terangnya.

Baca juga: Okupasi hotel selama ajang WSBK 2023 tidak penuh
Baca juga: Dishub catat 700 penonton WSBK Mandalika gunakan bus gratis

Lebih lanjut Rum mengatakan untuk tahun ini target investasi ITDC mencapai Rp1,4 triliun, sedangkan di tahun 2022 jauh lebih tinggi yakni mencapai Rp2,8 triliun. "Kenapa menurun bukannya meningkat, perlu diketahui sebenarnya nanti lama-lama realisasi investasi di suatu kawasan investasi lama-lama bukan meningkat malah menurun karena dia tidak kumulatif itu sehingga otomatis pembangunan itu di depan sehingga di akhir itu tinggal "finishing" aja. Tetapi khusus ITDC ini banyak blok di dalam kawasan yang belum disentuh investor. Jadi baru sebagian kecil saja yang ada di situ yang sudah disentuh oleh investor," katanya.

 

Pewarta : Nur Imansyah
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024