Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian menyiapkan dana sebanyak Rp140 miliar untuk menjadi partner country pameran dagang industri internasional Hannover Messe 2023 di Jerman,  17-21 April 2023 “Dianggarkan sejumlah Rp140 miliar. Anggaran tersebut di-breakdown dalam tiga kelompok besar. Pertama, memenuhi kontrak dengan DMAG (Deutsche Messe AG) terkait kita sewa lahan serta untuk pembangunan paviliun,” kata Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Eko S Cahyanto dalam Press Briefing Hannover Messe di Jakarta, Rabu.

Kelompok penggunaan dana kedua untuk rangkaian kegiatan utama Hannpver Messe seperti official program, pembukaan paviliun nasional dan acara business summit, conference, seminar, country night. Sedangkan yang ketiga adalah rangkaian proses persiapan seperti kurasi co-exhibitors yang telah berlangsung sejak 2022. “Anggaran tersebut merupakan anggaran yang diberikan dari total sekitar Rp200 miliar yang kami ajukan,” ucapnya.
 

Eko menjelaskan penggelontoran dana yang besar tersebut sesuai dengan inisiatif Making Indonesia 4.0 yang salah satunya mewajibkan Indonesia untuk tampil di panggung dunia guna menunjukkan kemampuan Indonesia di dalam penguasaan dan penerapan teknologi.

Kemudian, juga sebagai ajang untuk menunjukkan kesiapan Indonesia dalam menyiapkan talent termasuk human capital dalam rangka pembangunan industri, serta menjadi bagian dari supply chain global khususnya dalam pembangunan industri manufaktur.

“Secara umum yang kita harapkan dalam penyelenggaraan Hannover Messe, pertama dunia tahu tentang Indonesia seperti yang saya rinci (di atas). Kedua, bisa meyakinkan mereka bahwa Indonesia adalah tempat yang tepat untuk berinvestasi,” jelasnya.
 

Meski mengucurkan dana hingga Rp140 miliar, Kemenperin menargetkan ada investasi yang masuk hingga 100 kali lipat atau senilai Rp14 triliun, baik antara pemerintah, antarlembaga pemerintah dan swasta serta antarbisnis.

“Kami mengharapkan ada engagement yang lebih sehingga bisa menjadi satu kesepakatan dan kerja sama bisnis yang bisa diimplemetnasikan dalam bentuk investasi di Indonesia. Targetnya kira-kira kami berharap setidaknya 100 kali lipat bisa kita dapatkan,” kata Eko.

Baca juga: Kemenperin sosialisasikan sertifikasi TKDN industri kecil
Baca juga: Kemenperin sebut Tak perlu impor karena RI mampu memproduksi

Kendati demikian, ia menegaskan kesepakatan senilai Rp14 triliun tersebut tidak bisa terwujud dalam 1 tahun karena realisasi investasi membutuhkan waktu. Namun, pihaknya akan senantiasa memonitor seluruh hasil dari Hannover Messe. Layaknya pada gelaran Hannover Messe 2021, yang mana salah satunya terdapat kesepakatan kerja sama investasi untuk memproduksi komponen pesawat terbang yang saat ini pembangunannya sedang dalam proses pembangunan di Sleman, Yogyakarta.



 


Pewarta : Kuntum Khaira Riswan
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024