London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis waktu setempat (9/3/2023), berbalik melemah dari kenaikan sesi sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 0,63 persen atau 49,94 poin menjadi menetap di 7.879,98 poin.
 

Indeks FTSE 100 bangkit 0,13 persen atau 10,44 poin menjadi 7.929,92 poin Rabu (8/3/2023), setelah tergerus 0,13 persen atau 10,31 poin menjadi 7.919,48 poin pada Selasa (7/3/2023), dan merosot 0,22 persen atau 17,32 poin menjadi 7.929,79 poin pada Senin (6/3/2023).

Saham Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia, membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan pabrikan Inggris untuk sistem manajemen uap dan pompa peristaltik serta teknologi jalur fluida terkait, Spirax-Sarco Engineering PLC yang terperosok 5,05 persen; serta perusahaan industri pengemasan multinasional Inggris DS Smith PLC anjlok4,75 persen.

Baca juga: Saham Jerman ditutup lebih tinggi, indeks menguat 0,01 persen
Baca juga: Saham Prancis rugi hari ketiga, indeks tergerus 0,12 persen

Sementara itu, saham Aviva PLC, perusahaan jasa keuangan dan asuransi multinasional Inggris yang berkantor pusat di London, terangkat 2,73 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan yang menyediakan layanan intelijen bisnis dan penerbitan akademik Inggris Informa PLC meningkat 2,59 persen; serta perusahaan industri senjata, keamanan, dan kedirgantaraan multinasional Inggris yang berbasis di London, BAE Systems PLC menguat 2,19 persen.


 


Pewarta : Apep Suhendar
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024