Mataram (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia (Tbk) mengundang partisipasi pelaku usaha muda melalui pengenalan (onboarding) Talenta Wirausaha BSI (TWB) yang digelar di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (17/3), sebagai upaya memacu milenial berdaulat secara ekonomi.

SVP Islamic Ecosystem Solutions BSI Muhammad Syukron Habiby mengatakan BSI yang masuk dalam enam besar bank terbesar di Indonesia, berkomitmen untuk mengembangkan talenta wirausaha di seluruh daerah, termasuk NTB.

"Pada 2022, sudah tercetak lebih dari 5.000 wirausaha baru. Insya Allah pada 2023 ini, akan tercipta 7.000 wirausaha baru, termasuk dari kalangan pesantren. Kami mendorong beberapa hal, salah satunya memacu milenial berdaulat secara ekonomi," katanya dalam keterangan resmi di Mataram, Jumat.

Komisaris Independen BSI M. Arief Rosyid Hasan mengatakan seluruh pihak harus bekerja sama untuk menaikkan persentase wirausaha di Indonesia.

Oleh karena itu, BSI melalui program TWB mendukung upaya peningkatan jumlah wirausaha tersebut.

"Selain di lingkungan civitas akademika seperti di ITB, kami juga masuk ke masjid dan pesantren-pesantren untuk mencari bibit-bibit MuslimPreneur," ujar Arief.

Pada 2023, BSI mentargetkan sebanyak 7.500 orang mengikuti TWB dengan menyasar kota-kota besar, yakni Mataram, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Banten, Depok, Malang, Jombang, Surabaya, Medan, Palembang, Padang, Samarinda, dan Banjarmasin.

Kota-kota tersebut dipilih mengingat potensi industri kreatif yang besar dan minat program TWB pada tahun sebelumnya.

Area Manager BSI Denpasar Agung W. Rahardjo menambahkan TWB merupakan program inkubator bagi para wirausaha muda dan MusilmPreneur untuk membangun dan meningkatkan kapasitas usahanya, sehingga mampu bersaing di kancah global.

"Hal ini sejalan dengan spirit BSI untuk mendukung usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk go halal, go digital dan go global," ujarnya.

Sementara, Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah menyambut program Talenta Wirausaha BSI.

Program tersebut, menurutnya, sangat strategis menjangkau anak-anak muda, khususnya untuk lingkungan pesantren, guna menciptakan lebih banyak wirausaha santri.

"UMKM sangat penting, termasuk di NTB juga bisa survive saat pandemi COVID, karena UMKM," ucapnya.



 

Pewarta : Awaludin
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024