London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Jumat waktu setempat (17/3/2023), berbalik melemah dari kenaikan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 1,01 persen atau 74,63 poin menjadi menetap di 7.335,40 poin.
Indeks FTSE 100 bangkit 0,89 persen atau 65,58 poin menjadi 7.410,03 poin pada Kamis (16/3/2023), setelah merosot 3,83 persen atau 292,66 poin menjadi 7.344,45 poin pada Rabu (15/3/2023), dan terkerek 1,17 persen atau 88,48 poin menjadi 7.637,11 poin pada Selasa (14/3/2023).
Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan induk operator telekomunikasi multinasional Inggris BT Group PLC yang terperosok 6,07 persen; serta perusahaan investasi private equity yang berfokus pada penyediaan modal melalui pasar private dan publik Intermediate Capital Group PLC jatuh 5,82 persen.
Baca juga: Saham Inggris berakhir negatif, indeks merosot 3,83 persen
Baca juga: Saham Prancis ditutup di zona merah, indeks jatuh 1,43 persen
Sementara itu, Polymetal International PLC, sebuah perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia terangkat 2,75 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan perdagangan dan pertambangan komoditas multinasional Swiss Glencore PLC yang meningkat 2,23 persen; serta perusahaan penyelenggara perdagangan saham dan informasi keuangan London Stock Exchange Group PLC menguat 1,97 persen.