Banyuwangi (ANTARA) - Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi) Jawa Timur melaksanakan seleksi atlet Pra-Pekan Olahraga Nasional (PON) dengan menggelar Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) kategori SMA U-18 di Kabupaten Banyuwangi, 18-19 Maret 2023.
Ketua Umum Ikasi Pengprov Jawa Timur, Ali Ruchi mengemukakan saat ini Jawa Timur sudah memiliki 12 atlet anggar yang siap berlaga pada Pra PON 2023.
"12 atlet yang siap berlaga itu terdiri dari kelas sabel putri, degen putra dan degen putri, masing-masing berjumlah 4 orang," kata Ali Ruchi di Banyuwangi, Jatim, Sabtu. Kejuaraan provinsi anggar antar-pelajar se-Jatim kali ini, lanjut dia, bakal melakukan seleksi untuk kelas sabel putra, floret putra dan floret putri. "Sehingga pada Pra PON yang akan digelar Juni mendatang nantinya Jawa Timur bisa full team 24 atlet," ujar Ali Ruchi.
Kegiatan ini diikuti dari 20 kabupaten/kota se-Jatim dengan jumlah 237 atlet, di antaranya dari Kabupaten Sidoarjo, Jember, Banyuwangi, Magetan, Malang, Surabaya. Ada pula dari Bali juga hadir. Kejuaraan ini mempertandingkan nomor perseorangan putra dan putri, pada kelas floret, degen, dan sabel.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani turut menyemangati para atlet yang bertanding di event yang bertajuk "Banyuwangi Challenge" dan digelar di Gedung Serbaguna Universitas Banyuwangi (UNIBA) tersebut.
Menurut Ipuk, pergelaran ini juga menjadi ajang untuk menjaring bibit-bibit atlet anggar baru di Banyuwangi. "Kegiatan semacam ini diharapkan bisa menumbuhkan minat para pelajar untuk menekuni olahraga anggar. Sehingga ke depan akan banyak bermunculan atlet-atlet anggar profesional dari Banyuwangi," ujar dia.
Bupati Ipuk menyampaikan terima kasih kepada Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi) Jatim yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut. "Sehingga anak-anak bisa saling bertemu dan mengasah kompetensi mereka. Kesempatan ini sangat penting agar mereka termotivasi untuk terus mengembangkan kapasitasnya," ujar dia.
Baca juga: Pertina Sulsel lirik pelatih Kuba-Uzbekistan
Baca juga: Papua Barat upayakan anggaran atlet jelang pra-PON mendatang
Event ini menggelar kejuaraan provinsi (kejurprov) sekaligus kejuaraan kabupaten (kejurkab). Kejurprov Anggar dibuka untuk kategori SMA atau U-18, sedang Kejurkab Anggar diperuntukkan untuk kelompok umur SD/MI dan SMP.
"Adanya kejurkab tingkat SD ini menunjukkan bahwa anggar di Banyuwangi ini telah berkembang, anak-anak SD sudah mengenal olahraga ini. Kami berharap, para atlet muda ini terus berlatih dan menekuni olahraga ini," kata dia.
Ketua Umum Ikasi Pengprov Jawa Timur, Ali Ruchi mengemukakan saat ini Jawa Timur sudah memiliki 12 atlet anggar yang siap berlaga pada Pra PON 2023.
"12 atlet yang siap berlaga itu terdiri dari kelas sabel putri, degen putra dan degen putri, masing-masing berjumlah 4 orang," kata Ali Ruchi di Banyuwangi, Jatim, Sabtu. Kejuaraan provinsi anggar antar-pelajar se-Jatim kali ini, lanjut dia, bakal melakukan seleksi untuk kelas sabel putra, floret putra dan floret putri. "Sehingga pada Pra PON yang akan digelar Juni mendatang nantinya Jawa Timur bisa full team 24 atlet," ujar Ali Ruchi.
Kegiatan ini diikuti dari 20 kabupaten/kota se-Jatim dengan jumlah 237 atlet, di antaranya dari Kabupaten Sidoarjo, Jember, Banyuwangi, Magetan, Malang, Surabaya. Ada pula dari Bali juga hadir. Kejuaraan ini mempertandingkan nomor perseorangan putra dan putri, pada kelas floret, degen, dan sabel.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani turut menyemangati para atlet yang bertanding di event yang bertajuk "Banyuwangi Challenge" dan digelar di Gedung Serbaguna Universitas Banyuwangi (UNIBA) tersebut.
Menurut Ipuk, pergelaran ini juga menjadi ajang untuk menjaring bibit-bibit atlet anggar baru di Banyuwangi. "Kegiatan semacam ini diharapkan bisa menumbuhkan minat para pelajar untuk menekuni olahraga anggar. Sehingga ke depan akan banyak bermunculan atlet-atlet anggar profesional dari Banyuwangi," ujar dia.
Bupati Ipuk menyampaikan terima kasih kepada Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi) Jatim yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut. "Sehingga anak-anak bisa saling bertemu dan mengasah kompetensi mereka. Kesempatan ini sangat penting agar mereka termotivasi untuk terus mengembangkan kapasitasnya," ujar dia.
Baca juga: Pertina Sulsel lirik pelatih Kuba-Uzbekistan
Baca juga: Papua Barat upayakan anggaran atlet jelang pra-PON mendatang
Event ini menggelar kejuaraan provinsi (kejurprov) sekaligus kejuaraan kabupaten (kejurkab). Kejurprov Anggar dibuka untuk kategori SMA atau U-18, sedang Kejurkab Anggar diperuntukkan untuk kelompok umur SD/MI dan SMP.
"Adanya kejurkab tingkat SD ini menunjukkan bahwa anggar di Banyuwangi ini telah berkembang, anak-anak SD sudah mengenal olahraga ini. Kami berharap, para atlet muda ini terus berlatih dan menekuni olahraga ini," kata dia.